Oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada reaksi Zn+2HCl→ZnCl2+H2 berturut-turut adalah HCl; Zn; ZnCl2; H2.
Pada penentuan bilangan oksidasi masing-masing unsur digunakan beberapa aturan biloks, diantaranya adalah:
- Biloks unsur logam golongan IA dan IIA dalam molekul masing-masing adalah +1 dan +2
- Biloks total molekul senyawa sama dengan nol (0)
- Biloks unsur bebas dan molekul unsur sama dengan nol (0)
- Biloks unsur F dalam molekul adalah -1
- Biloks unsur O dalam senyawa sama dengan -2, kecuali dalam senyawa peroksida, superoksida dan senyawa biner fluorida
- Biloks unsur unsur golongan VIIA dalam senyawa ion adalah -1
- Biloks H jika berikatan dengan nonlogam adalah +1
Pada reaksi redoks, zat di reaktan yang mengalami reaksi disebut dengan oksidator, sedangkan zat di reaktan yang mengalami oksidasi disebut dengan reduktor. Sedangkan di produk, zat yang menjadi hasil dari reaksi oksidasi disebut dengan hasil oksidasi dan zat yang menjadi hasil reaksi reduksi disebut dengan hasil reduksi. Biloks masing-masing unsur pada reaksi Zn+2HCl→ZnCl2+H2 adalah sebagai berikut.
Biloks yang ada dibagian bawah adalah biloks dari satu buah unsur dalam senyawa, sedangkan biloks di bagian atas adalah biloks sejumlah unsur sesuai dengan jumlah unsur dalam senyawa tersebut. Gambar di atas memperlihatkan bahwa
- HCl adalah zat di reaktan yang mengalami penurunan biloks, maka HCl disebut sebagai oksidator.
- Zn adalah zat di reaktan yang mengalami kenaikan biloks, maka Zn disebut sebagai reduktor.
- ZnCl2 adalah zat hasil reaksi oksidasi , maka ZnCl2 disebut sebagai hasil oksidasi.
- H2 adalah zat hasil reaksi reduksi , maka H2 disebut sebagaihasil reduksi.
Sehingga, Oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada reaksi Zn+2HCl→ZnCl2+H2 berturut-turut adalah HCl; Zn; ZnCl2; H2.