Iklan

Pertanyaan

Tentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi, hasil reduksi: Cu 2 ​ O + 2 HCl → Cu + CuCl 2 ​ + H 2 ​ O

Tentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi, hasil reduksi:

 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

01

:

17

:

22

Klaim

Iklan

D. Aprilia

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

bilangan oksidasi H = +1, O = -2, Cl = -1, dan Cu = +1, 0, +2; oksidator dan reduktor adalah ; hasil oksidasi adalah ; serta hasil reduksi adalah Cu.

bilangan oksidasi H = +1, O = -2, Cl = -1, dan Cu = +1, 0, +2; oksidator dan reduktor adalah begin mathsize 14px style bottom enclose Cu subscript bold 2 O end enclose end style; hasil oksidasi adalah begin mathsize 14px style bottom enclose Cu Cl subscript bold 2 end enclose end style; serta hasil reduksi adalah Cu.

Pembahasan

Berdasarkan konsep kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, reduksi merupakan reaksi penurunan biloks sedangkan oksidasi adalah reaksi kenaikan biloks. Untuk menentukan bilangan oksidasi reaksi tersebut, terdapat beberapaaturan penentuan bilangan oksidasi : biloks unsur logam dalam senyawanya selalu bertanda (+) tergantung elektron valensinya. Contoh biloks Na (+1), Mg (+2), Al (+3). biloks unsur Cl, Br, I = − 1, kecuali bila bergabung dengan unsur yang lebih elektronegatif. Contoh biloks I pada KIO 3 ​ yaitu +5. jumlah total biloks atom-atom dalam senyawa netral = 0. biloks atom O = − 2, kecuali pada senyawa peroksida ( − 1), senyawa superoksida ( − 2 1 ​ ) , senyawa OF 2 ​ (+2) unsur bebas (seperti Na , Mg , S , O 2 ​ , I 2 ​ , Br 2 ​ ) memiliki biloks 0. biloks H = +1 kecuali pada senyawa hidrida biloksnya menjadi − 1 . Apabila melihat pada aturan tersebut, didapat hasil bahwa unsur H pada dan memiliki bilanganoksidasi +1;unsur O pada dan memiliki bilangan oksidasi -2; unsur Cl pada dan memiliki bilangan oksidasi -1 sehingga ketiga unsur tersebuttidak mengalami perubahan. Pada reaksi terlihat ada unsur bebas Cu sehingga dipastikan bahwa tembaga mengalami perubahan bilangan oksidasi. Unsur tembaga memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi. Cu pada unsur bebas memiliki bo = 0 Jadi perubahan biloks untuk reaksi: Cu 2 ​ O → Cu ( biloks turun = reduksi = oksidator ) Cu 2 ​ O → CuCl 2 ​ ( biloks naik = oksidasi = reduktor ) Cu 2 ​ O bertindak sebagai oksidator dan reduktor sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi (autoredoks), yaitu reaksi yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, bilangan oksidasi H = +1, O = -2, Cl = -1, dan Cu = +1, 0, +2; oksidator dan reduktor adalah ; hasil oksidasi adalah ; serta hasil reduksi adalah Cu.

Berdasarkan konsep kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, reduksi merupakan reaksi penurunan biloks sedangkan oksidasi adalah reaksi kenaikan biloks.
Untuk menentukan bilangan oksidasi reaksi tersebut, terdapat beberapa aturan penentuan bilangan oksidasi :

  1. biloks unsur logam dalam senyawanya selalu bertanda (+) tergantung elektron valensinya. Contoh biloks Na (+1), Mg (+2), Al (+3).
  2. biloks unsur Cl, Br, I = 1, kecuali bila bergabung dengan unsur yang lebih elektronegatif. Contoh biloks I pada  yaitu +5.
  3. jumlah total biloks atom-atom dalam senyawa netral = 0.
  4. biloks atom O = 2, kecuali pada senyawa peroksida (1), senyawa superoksida , senyawa  (+2)
  5. unsur bebas (seperti  memiliki biloks 0.
  6. biloks H = +1 kecuali pada senyawa hidrida biloksnya menjadi 1 .

Apabila melihat pada aturan tersebut, didapat hasil bahwa unsur H pada begin mathsize 14px style H Cl end style dan begin mathsize 14px style H subscript 2 O end style memiliki bilangan oksidasi +1; unsur O pada begin mathsize 14px style Cu subscript 2 O end style dan begin mathsize 14px style H subscript 2 O end style memiliki bilangan oksidasi -2; unsur Cl pada begin mathsize 14px style H Cl end style dan undefined memiliki bilangan oksidasi -1 sehingga ketiga unsur tersebut tidak mengalami perubahan.
Pada reaksi terlihat ada unsur bebas Cu sehingga dipastikan bahwa tembaga mengalami perubahan bilangan oksidasi. Unsur tembaga memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi.

  • begin mathsize 14px style Cu subscript 2 O end style
    begin mathsize 14px style table attributes columnalign right center left columnspacing 0px end attributes row cell left parenthesis 2 cross times bo space Cu right parenthesis plus left parenthesis 1 cross times bo space O right parenthesis end cell equals 0 row cell left parenthesis 2 cross times bo space Cu right parenthesis plus left parenthesis minus sign 2 right parenthesis end cell equals 0 row cell bo space Cu end cell equals cell fraction numerator plus 2 over denominator 2 end fraction equals plus 1 end cell end table end style 
  • Cu pada unsur bebas memiliki bo = 0
  • begin mathsize 14px style Cu Cl subscript 2 end style 
    begin mathsize 14px style table attributes columnalign right center left columnspacing 0px end attributes row cell left parenthesis 1 cross times bo space Cu right parenthesis plus left parenthesis 2 cross times bo space Cl right parenthesis end cell equals 0 row cell bo space Cu plus left parenthesis 2 cross times minus sign 1 right parenthesis end cell equals 0 row cell bo space Cu minus sign 2 end cell equals 0 row cell bo space Cu end cell equals cell plus 2 end cell end table end style 

Jadi perubahan biloks untuk reaksi:

                  begin mathsize 14px style Cu with plus 1 on top subscript 2 O and 2 H Cl yields Cu with 0 on top plus Cu with plus 2 on top Cl subscript 2 and H subscript 2 O end style 

 bertindak sebagai oksidator dan reduktor sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi (autoredoks), yaitu reaksi yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama.

Jadi, bilangan oksidasi H = +1, O = -2, Cl = -1, dan Cu = +1, 0, +2; oksidator dan reduktor adalah begin mathsize 14px style bottom enclose Cu subscript bold 2 O end enclose end style; hasil oksidasi adalah begin mathsize 14px style bottom enclose Cu Cl subscript bold 2 end enclose end style; serta hasil reduksi adalah Cu.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

13

Iklan

Pertanyaan serupa

Bahan utama pada baterai kering adalah logam zink, batu kawi ( MnO 2 ​ ), dan amonium klorida ( NH 4 ​ Cl ). Bahan itu mengalami reduksi atau oksidasi secara terpisah, tetapi reaksi gabungannya dapat ...

5

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia