Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur terlebih dahulu.
CuCO3:
CuCO3→Cu2++CO32−
Unsur O memiliki bilangan oksidasi -2 dan berdasarkan ionisasi tersebut, unsur Cu memiliki bilangan oksidasi +2. Maka bilangan oksidasi unsur C:
(1×bo C)+(3×bo O)bo C+(3×−2)bo C−6bo Cbo C=====−2−2−2−2+6+4
KIO3:
Unsur K memiliki bilangan oksidasi +1 dan unsur O memiliki bilangan oksidasi -2. Maka bilangan oksidasi unsur I:
(1×bo K)+(1×bo I)+(3×bo O)+1+bo I+(3×−2)bo I−5bo I====000+5
H2O:
Unsur H memiliki bilangan oksidasi +1 dan unsur O memiliki bilangan oksidasi -2.
CO2:
Unsur O memiliki bilangan oksidasi -2. Maka bilangan oksidasi unsur C:
(1×bo C)+(2×bo O)bo C+(2×−2)bo C−4bo C====000+4
Reaksi tersebut bukan termasuk reaksi redoks karena tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi pada setiap atom. Selain itu, pada ruas kanan tidak terdapat unsur I, sehingga persamaan reaksi ini kurang tepat.
Jadi, reaksi tersebut bukan reaksi redoks.