Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (nonlogam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom nonlogam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu.
Senyawa dengan rumus kimia yang berbentuk padatan terdiri dari unsur Y dan Cl. Unsur Y merupakan unsur logam dan unsur Cl (klorin) merupakan unsur nonlogam dari golongan VII A, hal ini diketahui dari persamaan reaksi ionisasi senyawanya sebagai berikut.
Berdasarkan persamaan reaksi ionisasi di atas, dapat diketahui bahwa unsur Y membentuk kation (ion positif) bermuatan +2 dan unsur Cl membentuk anion (ion negatif) bermuatan -1. Ion terbentuk dari unsur Y yang melepaskan 2 elektron valensinya, sedangkan ion terbentuk dari unsur Cl mengikat / menyerap 1 buah elektron. Unsur Y yang melepaskan 2 elektron valensinya menunjukkan bahwa unsur Y memiliki 2 elektron valensi, artinya unsur Y adalah unsur logam yang terletak pada golongan II A dalam sistem periodik. Agar kita dapat mengetahui suatu unsur merupakan unsur golongan II A dapat dilihat dari elektron valensi (elektron terluar) pada konfigurasi elektronnya. Unsur logam golongan II A akan memiliki konfigurasi elektron yang berakhir pada sebagai elektron valensi, dengan n merupakan nomor kulit elektron (misal 1, 2, 3, dst).
Dengan demikian, kemungkinan konfigurasi elektron dari unsur Y adalah .
Jadi, jawaban yang tepat adalah E.