Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah B.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut.
Pernyataan benar. Van den Bosch merupakan tokoh yang menerapkan sistem tanam paksa atau cultuurstelsel pada tahun 1830-1870. Secara harfiah, cultuurstelsel berarti sistem budi daya. Oleh bangsa Indonesia, sistem ini sering disebut tanam paksa karena dalam praktiknya rakyat dipaksa menanam tanaman-tanaman ekspor yang hasilnya dijual kepada Belanda. Tanaman ekspor tersebut misalnya, kopi, indigo atau nila, tebu, teh, kopi, tembakau, kayu manis dan kapas.
Bagi pemerintah Hindia Belanda, tanam paksa merupakan suatu keberhasilan. Kas Kerajaan Belanda mengalami surplus. Antara tahun 1831-1871, Batavia tidak hanya bisa membangun sendiri, tetapi juga mampu menyetorkan 823 juta gulden untuk kas Kerajaan Belanda. Umumnya, lebih dari 30 persen anggaran belanja kerajaan bersumber dari Batavia. Pada 1860-an, 72% penerimaan Kerajaan Belanda disumbang dari Hindia Belanda. Hal tersebut menunjukkan, bahwa tanam paksa membawa keuntungan ekonomi yang besar bagi Belanda.
Bagi rakyat Indonesia, tanam paksa merupakan suatu penderitaan. Meskipun ketentuan dalam tanam paksa sudah ada dalam Stadsblad (Lembaran Negara) pasal 22 tahun 1834, namun di lapangan kenyataannya sungguh berbeda. Contohnya, dalam ketentuan tentang tanam paksa, para petani harus menyisihkan sebagian tanahnya sebanyak 1/5 atau 20 % untuk ditanami komoditas ekspor. Namun dalam pelaksanaannya, tanah pertanian rakyat digunakan seluruhnya untuk ditanami komoditas ekpsor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda seluruhnya. Tanah yang digunakan untuk tanam paksa pun, tetap dikenai pajak dan warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian. Hal tersebut menunjukkan, bahwa tanam paksa membawa kemiskinan bagi masyarakat Indonesia.
Alasan benar. Berkaitan dengan sistem perekonomian yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1870, tidak terlepas dari kondisi negara Belanda pada saat itu. Pada tahun 1950, Partai Liberal Belanda memenangkan pemilu. Maka, sebagai pemenang, partai ini berhak membentuk dan menjalankan pemerintahan. Pada tahun 1870, partai ini bahkan meraih kemenangan mutlak. Berkembangnya paham liberalisme di Belanda tidak terlepas dari Revolusi Prancis dan Revolusi Industri. Selanjutnya, dampak kemenangan partai ini di dalam bidang ekonomi adalah diterapkannya sistem ekonomi liberal atau liberalisme ekonomi, termasuk di negeri jajahannya. Gagasan dasarnya adalah setiap individu harus diberi ruang seluas-luasnya (kebebasan) untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi tanpa ada campur tangan dari negara. Negara hanya bersifat mengawasi. Jadi pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat.