Iklan

Pertanyaan

Setelah kemerdekaan, gaya arsitektur Indonesia dikembangkan oleh tokoh-tokoh asli Indonesia, seperti Frederik Silaban dan Sedyatmo. Bagaimana peran Presiden Sukarno dalam teknologi arsitektur di Indonesia pada periode 1959-1965?

Setelah kemerdekaan, gaya arsitektur Indonesia dikembangkan oleh tokoh-tokoh asli Indonesia, seperti Frederik Silaban dan Sedyatmo. Bagaimana peran Presiden Sukarno dalam teknologi arsitektur di Indonesia pada periode 1959-1965?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

10

:

15

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

peranarsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah menginisiasi politik mercusuar yang fokus pada pembangunan monumen dan gedung-gedung penting.

peran arsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah menginisiasi politik mercusuar yang fokus pada pembangunan monumen dan gedung-gedung penting.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) ambisi politik luar negeri Soekarno untuk memperkenalkan Indonesia di kancah internasionalmenyesar ke berbagai bidang, salah satunya adalah arsitektur. Mentalitas Soekarno yang dominan dengan National Pride menyebabkan pembangunan gedung-gedung besar dijadikan sebagai salah satu prioritas pemerintahan. Hal tersebut selanjutnya diperkuat dengan penerapan politik mercusuar. Beberapa karya arsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah Gedung Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Hotel Samudera Beach, Hotel Bali Beach, Wisma Nusantara, Gedung Toserba Sarinah, Gedung CONEFO, Masjid Istiqlal, Gedung Graha Purna Yudha, Rumah Sakit di Rawamangun, Gedung Planetarium, hingga Gedung Herbarium di Bogor. Dengan demikian, peranarsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah menginisiasi politik mercusuar yang fokus pada pembangunan monumen dan gedung-gedung penting.

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) ambisi politik luar negeri Soekarno untuk memperkenalkan Indonesia di kancah internasional menyesar ke berbagai bidang, salah satunya adalah arsitektur. Mentalitas Soekarno yang dominan dengan National Pride menyebabkan pembangunan gedung-gedung besar dijadikan sebagai salah satu prioritas pemerintahan. Hal tersebut selanjutnya diperkuat dengan penerapan politik mercusuar. Beberapa karya arsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah Gedung Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Hotel Samudera Beach, Hotel Bali Beach, Wisma Nusantara, Gedung Toserba Sarinah, Gedung CONEFO, Masjid Istiqlal, Gedung Graha Purna Yudha, Rumah Sakit di Rawamangun, Gedung Planetarium, hingga Gedung Herbarium di Bogor.

Dengan demikian, peran arsitektur Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin adalah menginisiasi politik mercusuar yang fokus pada pembangunan monumen dan gedung-gedung penting.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan informasi berikut! landmark kota berupa patung skala gaya naturalis dipenuhi ide-ide internasional yang digabungkan dengan national pride menggunakan atap limasan dan ventila...

7

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia