Poin pada soal terkait dengan upaya pengendalian konflik yang ada dilingkungan masyarakat.
Pada konsepnya lingkungan masyarakat tidak akan dapat di pusahkan dengan konflik. Yang mana konflik berasal dari kata 'con' yang berarti bersama dan 'flieger' yang berarti benturan atau bertabrakan. Secara umum pertentangan antaranggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan. Yang artinya konflik terjadi dapat mengakibatkan perpecahan dalam kehidupan masyarakat dan disintegrasi,hal ini karena di pengaruhi dari faktor-faktor perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat tanpa didasari saling menghormati dan toleransi antar kelompok sosial.
Pada kondisi ini ketika dalam kelompok masyarakat terdapat sebuah konflik, biasanya pihak pihak tertentu melakukan sebuah pengendalian konflik yang mana merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu konflik yang sedang terjadi, dan pada penyelesaian konflik ini melibatkan lembaga-lembaga tertentu. Hal ini diupayakan kerana menghindari konflik yang berkepanjangan dan menyebabkan ketidakstabilan kondisi masyarakat. Dalam pengendalian konflik terbagi beberapa bentuk sesuai dengan konflik yang terjadi yaitu konsiliasi, mediasi, aritrasi, kompromi, toleransi, adjudikasi, stelemete, dan koersi.
Jika di kaitkan dengan konflik yang ada pada soal termasuk upaya pengendalian konflik dengan cara koersi (coercion), yaitu salah satu bentuk akomodasi yang dilakukan melalui paksaan fisik atau psikologis kepada pihak-pihak yang terkait. Biasanya hal ini melibatkan pada lembaga-lembaga seperti lembaga hukum dan kepolisian untuk dapat menyelesaikan konflik yang terjadi. Kalau di contohkan pada soal sudah terlihat bahwa konflik yang terjadi adalah konflik antara pendemo dan DPR, yang kemudian dilakukan penyemprotan gas air mata oleh pihak kepolisian hal ini untuk dapat meredakan dan membubarkan masa agar konflik terjadi tidak berlarut, hal ini di lakukan secara paksa dan bisa jadi mengakibatkan luka secara fisik.
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.