Zat aditif makanan, merupakan zat yang sengaja ditambahkan dalam produk olahan pangan untuk menambah cita rasa, daya tarik, warna, dan daya simpan produk. Zat aditif makanan dibedakan menjadi 2 menurut asalnya: alami (dibuat dari ekstrak bahan alami) dan buatan (berasal dari bahan kimia sintetis).
Penggunaan zat aditif buatan yang berasal dari bahan kimia sintetis secara terus menerus dan dalam jumlah yang besar akan dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh, berbeda dengan bahan aditif alami yang cenderung lebih aman untuk dikonsumsi.
Pewarna makanan sintetis, ada beberapa jenis yang diperbolehkan, tetapi harus dibatasi penggunaannya. Berikut ini adalah jenis pewarna sintetis yang aman digunakan:
- Tartrazin
- Kuning kuinolin atau quinoline yellow
- Kuning FCF
- Karmoisin
- Ponceau
- Eritrosin
- Merah allura
- Indigotin
- Biru berlian FCF
- Hijau FCF
- Cokelat HT
Sementara itu metanil Yellow merupakan salah satu pewarna yang telah dilarang digunakan dalam pangan. Senyawa ini bersifat iritan sehingga jika tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Selain itu, senyawa ini dapat pula menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, demam, lemah, dan hipotensi bahkan dapat memicu kanker.
Berbeda dengan saffron sering dijuluki “bumbu matahari”, karena dapat bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati. Faktanya, manfaat saffron dapat dirasakan lebih efektif dibandingkan dengan plasebo dalam menangani depresi derajat ringan hingga sedang. Rempah ini bahkan disebut memiliki manfaat yang setara dengan obat depresi.
Dengan demikian pewarna sintesis yang dapat menyebabkan kanker adalah metanil yellow.
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.