Notasi sel volta menunjukkan rangkaian sel volta dan reaksi redoks yang terjadi, dengan format:
anode (oksidasi)∥katode (reduksi)
Pada sel volta, anode merupakan elektrode bermuatan negatif, sedangkan katode adalah elektrode bermuatan positif. Diantara dua bejana berisi larutan dan elektrode berbeda, terdapat kawat yang menghubungkan dengan voltmeter untuk mengukur arus yang terjadi, serta jembatan garam untuk menetralkan kelebihan muatan saat proses elektrokimia ini berlangsung.
- Cu(s)∣Cu2+(1 M)∣∣Fe3+(1 M), Fe2+(1 M)∣Pt(s)
Notasi ini menunjukkan
Anode: logam Cu, dengan larutan elektrolitnya mengandung Cu2+ (1 M),
Katode: logam Pt, dengan larutan elektrolit Fe3+ (1 M) dan Fe3+ (1 M).
- Cu(s)∣Cu2+(1 M)∣∣Fe3+(1 M), Fe2+(5 M)∣Pt(s)
Notasi ini menunjukkan
Anode: logam Cu, dengan larutan elektrolitnya mengandung Cu2+ (1 M),
Katode: logam Pt, dengan larutan elektrolit Fe3+ (1 M) dan Fe3+ (5 M).
- Cu(s)∣Cu2+(0,1 M)∣∣Fe3+(0,1 M), Fe2+(0,1 M)∣Pt(s)
Notasi ini menunjukkan
Anode: logam Cu, dengan larutan elektrolitnya mengandung Cu2+ (0,1 M),
Katode: logam Pt, dengan larutan elektrolit Fe3+ (0,1 M) dan Fe3+ (0,1 M).
Secara umum, ketiga sel memiliki rangkaian yang sama, perbedaannya hanya pada konsentrasi larutan. Rangkaian sel volta tersebut adalah sebagai berikut:
Aliran elektron adalah dari anode, karena pada anode terjadi reaksi oksidasi, yaitu reaksi pelepasan elektron,
Cu(s)→Cu2+(aq)+2e−
maka elektron hasil oksidasi Cu menjadi Cu2+ tersebut mengalir melalui kawat dan sampai di katode. Pada katode terjadi reaksi reduksi, atau reaksi penangkapan elektron, dengan demikian terjadi reduksi dari Fe3+ menjadi Fe2+ (Fe3+ menangkap elektron).
Fe3+(aq)+e−→Fe2+(aq)
Jadi, rangkaian sel voltanya adalah sesuai gambar di atas, aliran elektronnya dari anode ke katode.