Kerajaan Tumapel yang beribu kota di Singasari dan kemudian sering dikenal sebagai Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu Buddha di Nusantara. Kerajaan ini berdiri pada 1222 Masehi oleh Ken Arok. Kerajaan ini diperkirakan berlokasi di wilayah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Kerajaan Singasari berakhir pada tahun 1292, yaitu pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Di masa akhir kerajaan ini, sejatinya Singasari tengah mengalami masa keemasanya, baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, perdagangan, ekonomi, budaya serta pertahanan dan keamanan. Hal ini terbukti dari berbagai penerapan kebijakan Raja Kertanegara, seperti salah satunya Ekspedisi Pamalayu, yakni upaya ekspansionis pertama hingga ke luar Pulau Jawa.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Singasari enggan untuk patuh kepada kekuatan Mongol di bawah pimpinan Khublai Khan. Pada tahun 1284 Masehi, utusan Kekaisaran Mongol yang bertugas menyampaikan peringatan agar Singasari tunduk kepada Mongol ditolak mentah-mentah oleh Kertanegara. Akibatnya, hubungan yang terjalin antara Kerajaan Singasari dan Kekaisaran Mongol menjadi menegang.
Selain itu, salah satu faktor lain yang menunjukan tanda-tanda berakhirnya kerajaan ini adalah adanya motif balas dendam dari salah satu kerabat Raja Kertanegara bernama Jayakatwang yang menjabat sebagai Bupati Gelanggelang. Motif yang mendasarinya adalah leluhur Jayakatwang, yakni Kertajaya, pernah dikalahkan oleh Ken Arok. Atas dasar itulah Jayakatwang menyerang Kerajaan Singasari di tahun 1292. Setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Singasari, Jayakatwang mendirikan kembali Kerajaan Kediri yang hanya berlangsung hingga tahun 1293.
Jadi, kehancuran Kerajaan Singasari dilakukan oleh Jayakatwang dari Kerajaan Kediri.