" ..... Tuan-tuan Hakim yang terhormat, begitulah gambaran imperialisme di Asia, di luar indonesia . Dan, keadaan di Indonesia? Ah, Tuan-tuan Hakim, kita mengetahui semua. Kita mengetahui bagaimana dalam abad-abad ke-17 dan 18, Oost lndische Compagnie terdorong oleh persaingan hebat dengan bangsa-bangsa lnggris, Portugis, dan Spanyol, menanamkan sistem monopolinya. Kita mengetahui kerasnya dan kejamnya cara menanam dan memperteguh monopoli itu. Kita mengetahui di Kepulauan Maluku ribuan jiwa manusia dibinasakan, kerajaan-kerajaan dihancurkan, jutaan tanaman cengkih dan pala tiap tahun dibasmi. Kita mengetahui, bagaimana untuk menjaga monopoli di Kepulauan Maluku itu, Kerajaan Makassar ditaklukkan, perdagangan dipadamkan sehingga penduduk Makasar yang ratusan ribu itu, kehilangan rejekinya, dan terpaksa mengadakan perlawanan dengan cara sesuai dengan kemahiran yang dipunyai. Kita mengetahui bagaimana di tanah Jawa dengan politik "devide et impera", yakni dengan politik "pecah belah", seperti dikatakan Profesor Vet atau Clive Day, atau Raffles. Kerajaan satu per satu diperhamba, ekonomi rakyat ditindas oleh sistem monopoli, sama sekali disempitkan, ya sama sekali didesak dan dipadamkan. Kita mengethui tetapi, cukup tuan-tuan Hakim yang terhormat!.... "
Peristiwa yang digambarkan dalam bacaan, yaitu pembasmian jutaan tanaman cengkih dan pala di Kepulauan Maluku dikenal dengan peristiwa ...
Hongitochten
Contingenten
Leverantien
Green Revolution
Culltuur Stelsel
C. Sianturi
Master Teacher
Jawaban yang tepat dari pernyataan di atas adalah A.
Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Kedatangan VOC pada awal abad 16 ke Nusantara membawa perubahan besar, terutama pada dunia perdagangan Nusantara. Perubahan ini terletak pada cara VOC melakukan perdagangan, yaitu dengan melakukan praktik monopoli perdagangan. Alasan utama VOC melakukan praktik monopoli perdagangan adalah VOC mengincar hasil alam Indonesia yang sangat laku dalam perdagangan internasional. Hasil alam tersebut seperti lada dari Banten dan Aceh, beras yang banyak dihasilkan dari Kesultanan Mataram Islam, rempah-rempah yang banyak tumbuh di wilayah Maluku.
Wilayah Maluku pada saat itu terkenal sebagai pusat penghasil rempah-rempah yang sangat laku dan dibutuhkan di pasaran Eropa, harganya yang sangat tinggi membuat rempah-rempah tersebut sangatlah mahal dan berharga. Karena saking berharganya rempah-rempah tersebut maka tidaklah jarang terjadi berbagai macam penyelundupan rempah-rempah oleh para pedagang ilegal dan bajak laut. Tentu saja hal tersebut membuat VOC mengalami kerugian. Maka untuk menjaga komoditas dan monopoli VOC, diterapkanlah kebijakan yang bernama Hongitochten (pelayaran hongi). Pelayaran hongi adalah pelayaran menggunakan perahu jenis kora-kora yang dipersenjatai untuk mengatasi perdagangan gelap atau penyelundupan rempah-rempah di Maluku.
69
0.0 (0 rating)
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia