Iklan

Pertanyaan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga terampil di Hindia Belanda, Pemerintah Kolonial waktu itu telah mendirikan beberapa sekolah kejuruan, antara lain ....

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga terampil di Hindia Belanda, Pemerintah Kolonial waktu itu telah mendirikan beberapa sekolah kejuruan, antara lain ....

  1. Middlebare Opleiding School Voor lnlandsche Ambtenaren (MOSVIA)

  2. Algemeene Middelbare School (AMS)

  3. Hollands lnlandche School

  4. Meer Uitgebreid Lagere School (MULO)

  5. Lyceum

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

08

:

35

:

24

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pendidikan ala Barat tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat, seperti pemakaian bahasa daerah, seperti bahasa Sunda dan bahasa Jawa, tidak dengan bahasa Belanda. Selain sekolah umum, pemerintah Kolonial juga membangun sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan didirikan karena kebutuhan yang tinggi akan teknisi mekanik. Sekolah kejuruan saat itu antara lain, sekolah keguruan Kweekschool dan Hogere Kweekschool. Di luar itu, sekolah-sekolah bergaya Barat pun muncul, seperti OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren), yang nantinya berubah menjadi Middlebare Opleiding School Voor lnlandsche Ambtenaren (MOSVIA), yang merupakan sekolah untuk mendidik pamong praja pribumi, STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang merupakan sekolah kedokteran Jawa, dan NIAS (Nederlansch Indische Artsen School), yang merupakan sekolah kedokteran di Surabaya.

pendidikan ala Barat tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat, seperti pemakaian bahasa daerah, seperti bahasa Sunda dan bahasa Jawa, tidak dengan bahasa Belanda. Selain sekolah umum, pemerintah Kolonial juga membangun sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan didirikan karena kebutuhan yang tinggi akan teknisi mekanik. Sekolah kejuruan saat itu antara lain, sekolah keguruan Kweekschool dan Hogere Kweekschool. Di luar itu, sekolah-sekolah bergaya Barat pun muncul, seperti OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren), yang nantinya berubah menjadi Middlebare Opleiding School Voor lnlandsche Ambtenaren (MOSVIA), yang merupakan sekolah untuk mendidik pamong praja pribumi, STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang merupakan sekolah kedokteran Jawa, dan NIAS (Nederlansch Indische Artsen School), yang merupakan sekolah kedokteran di Surabaya.

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah A. Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut: Melalui Politik Etis, pribumi sudah mulai bersentuhan dengan pendidikan. Pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial tentu saja pendidikan bergaya ala Barat yang berbeda dengan adat istiadat masyarakat pribumi. Oleh karena itu, pendidikan ala Barat tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat, seperti pemakaian bahasa daerah, seperti bahasa Sunda dan bahasa Jawa, tidak dengan bahasa Belanda. Selain sekolah umum, pemerintah Kolonial juga membangun sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan didirikan karena kebutuhan yang tinggi akan teknisi mekanik. Sekolah kejuruan saat itu antara lain, sekolah keguruan Kweekschool dan Hogere Kweekschool. Di luar itu, sekolah-sekolah bergaya Barat pun muncul, seperti OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren), yang nantinya berubah menjadi Middlebare Opleiding School Voor lnlandsche Ambtenaren (MOSVIA), yang merupakan sekolah untuk mendidik pamong praja pribumi, STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang merupakan sekolah kedokteran Jawa, dan NIAS (Nederlansch Indische Artsen School), yang merupakan sekolah kedokteran di Surabaya.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah A.

Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Melalui Politik Etis, pribumi sudah mulai bersentuhan dengan pendidikan. Pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial tentu saja pendidikan bergaya ala Barat yang berbeda dengan adat istiadat masyarakat pribumi. Oleh karena itu, pendidikan ala Barat tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat, seperti pemakaian bahasa daerah, seperti bahasa Sunda dan bahasa Jawa, tidak dengan bahasa Belanda. Selain sekolah umum, pemerintah Kolonial juga membangun sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan didirikan karena kebutuhan yang tinggi akan teknisi mekanik. Sekolah kejuruan saat itu antara lain, sekolah keguruan Kweekschool dan Hogere Kweekschool. Di luar itu, sekolah-sekolah bergaya Barat pun muncul, seperti OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren), yang nantinya berubah menjadi Middlebare Opleiding School Voor lnlandsche Ambtenaren (MOSVIA), yang merupakan sekolah untuk mendidik pamong praja pribumi, STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang merupakan sekolah kedokteran Jawa, dan NIAS (Nederlansch Indische Artsen School), yang merupakan sekolah kedokteran di Surabaya.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

Iklan

Pertanyaan serupa

Faktor pendorong dilakukannya penjelajahan samudra oleh bangsa-bangsa Eropa pada abad XV adalah ... . semangat reconguesta buku Imago Mundi teori Heliocentris semangat chauvinisme

48

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia