Iklan

Pertanyaan

Perhatikan teks cerita fantasi berikut! Kekuatan Ekor Biru Nagata Seluruh pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati demimempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta. Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nagata dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik. Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nagata. “Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima. Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka. “Hai…! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” seru serigala dengan sorot mata penuh amarah. Binatang-binatang tidak putus asa.Namun, pasukan serigalajumlahnya dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala. “Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata. Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut karena banyak bola api yang padam.Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan. Tiba-tibaNagata, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya.Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api pada ekornya yang keras, dan membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan Si Ekor Biru. Teriakan panikdan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit untukbergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia. (Diadaptasi dari gurupendidikan.co.id pada 16 September 2020) Alur dalam cerita fantasi “Kekuatan Ekor Biru Nagata” adalah alur ….

Perhatikan teks cerita fantasi berikut! 


Kekuatan Ekor Biru Nagata

    Seluruh pasukan Nagata sudah siap hari itu. Nagata membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati demi mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

    Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nagata dan seluruh panglima memberi isyarat untuk tidak panik.

    Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul-menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nagata. “Serbuuuu…!” teriak Nagata sambung-menyambung dengan seluruh panglima.

    Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh dari pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka. “Hai…! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” seru serigala dengan sorot mata penuh amarah.

    Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala jumlahnya dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala. “Gunakan kekuatan ekormu, Nagata!” bisik Dewi Kabut di telinga Nagata.

    Nagata sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut karena banyak bola api yang padam. Nagata segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.

    Tiba-tiba Nagata, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor birunya. Mendadak ekor Nagata mengeluarkan api besar. Nagata mengibaskan api pada ekornya yang keras, dan membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas. Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan Si Ekor Biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nagata tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu.

    Selesai pertempuran, Nagata segera menuju ke atas bukit untuk bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang Nagata dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.undefined 

(Diadaptasi dari gurupendidikan.co.id pada 16 September 2020)

Alur dalam cerita fantasi “Kekuatan Ekor Biru Nagata” adalah alur ….undefined 

  1. majuundefined 

  2. mundurundefined 

  3. campuranundefined 

  4. maju, kemudian mundurundefined 

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

14

:

01

:

12

Klaim

Iklan

H. Hartanto

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah A.

jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Pembahasan

Alur berkaitan dengan jalan cerita. Alur dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Cerita fantasi “Kekuatan Ekor Biru Nagata” memiliki alur maju. Sebab, setiap peristiwa dalam cerita tersebut diceritakan secara kronologis atau berurutan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Alur berkaitan dengan jalan cerita. Alur dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Cerita fantasi “Kekuatan Ekor Biru Nagata” memiliki alur maju. Sebab, setiap peristiwa dalam cerita tersebut diceritakan secara kronologis atau berurutan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

23

Iklan

Pertanyaan serupa

Tema dalam cerita fantasi berjudul “Berlian Tiga Warna” adalah ….

39

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia