Iklan

Pertanyaan

Perhatikan daftar berikut! Perdana Menteri Sutan Sjahrir Perdana Menteri Amir Sjarifoeddin Perdana Menteri Moh. Hatta Perdana Menteri Abdul Halim Perdana Menteri Moh. Natsir Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo Perdana Menteri Wilopo Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo Perdana Menteri Burhanuddin Harahap Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja Dalam kurun waktu 1945–1959 Indonesia pernah memiliki 10 perdana menteri yang masing-masing masa jabatannya relatif singkat, yaitu berkisar 1–3 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa demokrasi parlementer di Indonesia ….

Perhatikan daftar berikut!

  1. Perdana Menteri Sutan Sjahrir 
  2. Perdana Menteri Amir Sjarifoeddinundefined 
  3. Perdana Menteri Moh. Hattaundefined 
  4. Perdana Menteri Abdul Halimundefined 
  5. Perdana Menteri Moh. Natsirundefined 
  6. Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojoundefined 
  7. Perdana Menteri Wilopoundefined 
  8. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojoundefined 
  9. Perdana Menteri Burhanuddin Harahapundefined 
  10. Perdana Menteri Djuanda Kartawidjajaundefined 
     

Dalam kurun waktu 1945–1959 Indonesia pernah memiliki 10 perdana menteri yang masing-masing masa jabatannya relatif singkat, yaitu berkisar 1–3 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa demokrasi parlementer di Indonesia ….undefined 

  1. menyebabkan terjadinya instabilitas dan gejolak politikundefined 

  2. memungkinkan lahirnya perdana menteri baruundefined 

  3. memicu lahirnya partai politik baruundefined 

  4. membuat Soekarno menjadi penguasa absolutundefined 

  5. menjadikan Soekarno-Hatta tampil sebagai dwitunggal sejatiundefined 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

23

:

09

:

41

Klaim

Iklan

Y. Yasmin

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah A.

jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Pembahasan

Dalam kurun waktu 1945-1959, Indonesia pernah memiliki 10 perdana menteri. Di bawah kendali 10 perdana menteri di atas, Indonesia pernah mengalami bongkar pasang kabinet pemerintahan. Hal ini terjadi karena sistem pemerintahan parlementer memungkinkan terjadinya mosi tidak percaya yang dilayangkan anggota parlemen oposisi kepada perdana menteri. Mosi tidak percayaakan berujung pada pemberhentian seorang perdana menteri. Jika seorang perdana menteri dianggap gagaldan tidak dipercaya lagi menjalankan roda pemerintahan, maka anggota parlemen tinggal menyatakan mosi tidak percaya. Dengan begitu, seorang perdana menteri bisa dapat diberhentikan. Terjadinya bongkar pasang kabinet dan perdana menteri tersebut mengindikasikan bahwa pada masa-masa itu banyak terjadi instabilitas dan gejolak politik. Hal ini diakibatkan banyaknya golongan yang ingin memperjuangkan kepentingannya. Sebagai contoh, Kabinet Natsir harus berakhir oleh adanya mosi tidak percaya dari Partai Nasional Indonesia (PNI) kepada parlemen tanggal 22 Januari 1951. Mosi tidak percaya muncul karenaPNI menganggap bahwa Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1950 yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Natsirterlalu menguntungkan Masyumi. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Dalam kurun waktu 1945-1959, Indonesia pernah memiliki 10 perdana menteri. Di bawah kendali 10 perdana menteri di atas, Indonesia pernah mengalami bongkar pasang kabinet pemerintahan. Hal ini terjadi karena sistem pemerintahan parlementer memungkinkan terjadinya mosi tidak percaya yang dilayangkan anggota parlemen oposisi kepada perdana menteri. Mosi tidak percaya akan berujung pada pemberhentian seorang perdana menteri. Jika seorang perdana menteri dianggap gagal dan tidak dipercaya lagi menjalankan roda pemerintahan, maka anggota parlemen tinggal menyatakan mosi tidak percaya. Dengan begitu, seorang perdana menteri bisa dapat diberhentikan. Terjadinya bongkar pasang kabinet dan perdana menteri tersebut mengindikasikan bahwa pada masa-masa itu banyak terjadi instabilitas dan gejolak politik. Hal ini diakibatkan banyaknya golongan yang ingin memperjuangkan kepentingannya. Sebagai contoh, Kabinet Natsir harus berakhir oleh adanya mosi tidak percaya dari Partai Nasional Indonesia (PNI) kepada parlemen tanggal 22 Januari 1951. Mosi tidak percaya muncul karena PNI menganggap bahwa Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1950 yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Natsir terlalu menguntungkan Masyumi. 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Demokrasi terpimpin adalah sebuah ikhtiar politik yang harus diambil oleh Presiden Soekarno. Tujuan penerapan sistem demokrasi terpimpin adalah …. Mengembalikan stabilitas politik nasional Me...

2

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia