Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan tajuk rencana berikut! Keberadaan infrastruktur suatu daerah bertalian erat dengan pertumbuhan ekonomi daerah itu. Jika infrastrukturnya mumpuni, daerah tersebut akan menjadi magnet luar bisa kuat untuk mendatangkan investasi. Sementara itu, daerah dengan kondisi infrastruktur yang buruk akan kesulitan mendatangkan modal segar investasi. Alih-alih menghadirkan investasi baru, pemodal lama dapat berhenti dan tidak lagi lanjut berinvestasi. Konsekuensi dari infrastruktur yag buruk adalah perekonomian yang tidak tumbuh dengan baik. Dampaknya, upaya peningkatan kesejateraan dan kemakmuran bagi masyarakat daerah tersebut akan makin sulit. Kita patut mengapresiasi upaya Pemerintah saat ini yang membangun berbagai infrastruktur vital di Lampung. Kita berharap keberadaan berbagai proyek strategis nasional dapat menjadi daya pikat datangnya investasi. Pertumbuhan ekonomi di Lampung tiga tahun terakhiri termasuk kategori baik. Badan Pusat Statistik (BPS) ampung menyebutkan pada tahun 2016 pertumbuh ekonomi Lampung pada skala 5,14 meningkat pada 2017, yaitu 6,16 dan 2018 mencapai 5,25. Hasil itu patut dibanggakan karena angkanya di atas rata-rata nasional sebesar 5,17% dan Sumatra 4,46%. Capaian membuat laju produk domestik regional bruto (PDB) Bumi Ruwa Jurai terbaik kedua di Sumatra dibawah Sumatra Selatan (6,04%). Amat rasional jika kita berharap pada tahun 20i9 ini laju pertumbuhan ekonomi Lampung dapat jauh lebih baik dari tahun lalu. Pada tahun ini beberapa infrastruktur vital yang dibangun Pemerintah Pusat dapat mulai beroperasi. Tahun ini dapat dipastikan Jalan Tol Trans—Sumatra (JTTS) dari Bakaueni—Terbanggibesar (140,9 km); Terbanggibesar-pematangpanggang (100 km) beroperasi. Aktivitas ini tentu akan memicu mobilitas barang dan jasa meningkat pesat. Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi Hutama Karya selaku pengelola tol menargetkan 700 pengembangan wilayah rest area JTTS diperuntukkan dan diisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang ingin membuka usaha. Selanjutnya, tugas pemerintah daerah di Provinsi Lampung terutama yang dilintasi atau berdekatan dengan jalur tol untuk bersiap diri membangun pusat-pusat ekonomi kreatif, kuliner, hingga pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Tidak kalah penting adalah memperkuat sektor pertanian Lampung yang selama ini menjadi salah satu pilar penopang ekonomi Lampung. Keberadaan tol juga membuka peluang komoditas pertanian Lampung merambah pasar di luar Lampung. Jangan sampai pascaberoperasinya JTTS, dampak dari manisnya infrastruktur tol itu hanya dinikmati segelintir orang. Lebih celaka Iagi jika Lampung hanya menjadi wilayah perlintasan dan masyarakatnya hanya menjadi penonton saja. Oleh karena itu, patut kita ingatkan sekali Iagi bahwa keberadaan JTTS bukanlah akhir atau puncak dari pembangunan Lampung. ToI seharusnya menjadi titik tumpuan baru agar pertumbuhan ekonomi Lampung dapat melesat lebih tinggi dari periode sebelumnya. Disadur dari: http://www.lampost.co/bita-infrastruktur-untukpertumbuhan.html, diunduh Februari 2019 Bagian pernyataan pendapat tajuk rencana tersebut terdapat pada paragraf ....

Perhatikan tajuk rencana berikut!


    Keberadaan infrastruktur suatu daerah bertalian erat dengan pertumbuhan ekonomi daerah itu. Jika infrastrukturnya mumpuni, daerah tersebut akan menjadi magnet luar bisa kuat untuk mendatangkan investasi. Sementara itu, daerah dengan kondisi infrastruktur yang buruk akan kesulitan mendatangkan modal segar investasi. Alih-alih menghadirkan investasi baru, pemodal lama dapat berhenti dan tidak lagi lanjut berinvestasi. Konsekuensi dari infrastruktur yag buruk adalah perekonomian yang tidak tumbuh dengan baik. Dampaknya, upaya peningkatan kesejateraan dan kemakmuran bagi masyarakat daerah tersebut akan makin sulit. 
    Kita patut mengapresiasi upaya Pemerintah saat ini yang membangun berbagai infrastruktur vital di Lampung. Kita berharap keberadaan berbagai proyek strategis nasional dapat menjadi daya pikat datangnya investasi. Pertumbuhan ekonomi di Lampung tiga tahun terakhiri termasuk kategori baik. Badan Pusat Statistik (BPS) ampung menyebutkan pada tahun 2016 pertumbuh ekonomi Lampung pada skala 5,14 meningkat pada 2017, yaitu 6,16 dan 2018 mencapai 5,25. Hasil itu patut dibanggakan karena angkanya di atas rata-rata nasional sebesar 5,17% dan Sumatra 4,46%. Capaian membuat laju produk domestik regional bruto (PDB) Bumi Ruwa Jurai terbaik kedua di Sumatra dibawah Sumatra Selatan (6,04%). 
    Amat rasional jika kita berharap pada tahun 20i9 ini laju pertumbuhan ekonomi Lampung dapat jauh lebih baik  dari tahun lalu. Pada tahun ini beberapa infrastruktur vital yang dibangun Pemerintah Pusat dapat mulai beroperasi. Tahun ini dapat dipastikan Jalan Tol Trans—Sumatra (JTTS) dari Bakaueni—Terbanggibesar (140,9 km); Terbanggibesar-pematangpanggang (100 km) beroperasi. Aktivitas ini tentu akan memicu mobilitas barang dan jasa meningkat pesat. Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi Hutama Karya selaku pengelola tol menargetkan 700 pengembangan wilayah rest area JTTS diperuntukkan dan diisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang ingin membuka usaha. 
    Selanjutnya, tugas pemerintah daerah di Provinsi Lampung terutama yang dilintasi atau berdekatan dengan jalur tol untuk bersiap diri membangun pusat-pusat ekonomi kreatif, kuliner, hingga pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Tidak kalah penting adalah memperkuat sektor pertanian Lampung yang selama ini menjadi salah satu pilar penopang ekonomi Lampung. Keberadaan tol juga membuka peluang komoditas pertanian Lampung merambah pasar di luar Lampung. 
    Jangan sampai pascaberoperasinya JTTS, dampak dari manisnya infrastruktur tol itu hanya dinikmati segelintir orang. Lebih celaka Iagi jika Lampung hanya menjadi wilayah perlintasan dan masyarakatnya hanya menjadi penonton saja. Oleh karena itu, patut kita ingatkan sekali Iagi bahwa keberadaan JTTS bukanlah akhir atau puncak dari pembangunan Lampung. ToI seharusnya menjadi titik tumpuan baru agar pertumbuhan ekonomi Lampung dapat melesat lebih tinggi dari periode sebelumnya. 

Disadur dari: http://www.lampost.co/bita-infrastruktur-untukpertumbuhan.html, diunduh Februari 2019 


Bagian pernyataan pendapat tajuk rencana tersebut terdapat pada paragraf ....   

  1. kesatu undefined 

  2. kedua undefined 

  3. ketiga undefined 

  4. keempat undefined

  5. kelima 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B.

jawaban yang tepat adalah B.undefined 

Iklan

Pembahasan

Bagian pernyataan pendapat tajuk rencana tersebut terdapat pada paragraf kedua . Jadi, jawaban yang tepat adalah B .

Bagian pernyataan pendapat tajuk rencana tersebut terdapat pada paragraf kedua.


Jadi, jawaban yang tepat adalah B.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

128

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan teks editorial berikut dengan cermat! Kantong Plastik Tak Lagi Gratis (1) Kantong plastik kini tidak lagi bisa diperoleh dengan gratis saat berbelanja. Mulai hari ini warga Jak...

52

3.2

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia