Pertanyaan

Perhatikan penggalan teks berikut ini! “Hai Bunglon, bagaimana kamu tiba-tiba ada di batang pohon itu? Sebelumnya aku tidak melihat siapapun di situ,” tanya Roki. “Pastilah kamu tidak melihatku, aku kan bisa menyamakan warna tubuhku dengan warna tempat yang aku pijak. Pasti kamu tidak bisa kan, wahai Roki si zebra? Aku jadi heran bagaimana cara mengenali masing-masing dari kawananmu. Tidak ada yang berbeda, semua sama saja berwarna hitam dan putih. Andai saja kamu memiliki warna tubuh yang beragam, kamu pasti akan dipuja-puja oleh kawananmu. Ah, sudah lah itu mustahil terjadi.” Ucap Bunglon. Setelah perkataan Bunglon, Roki pun semakin tidak percaya diri. Ia merasa tidak menarik. Tubuhnya hanya berwarna hitam dan putih. Ia ingin memiliki warna tubuh yang indah agar menarik perhatian dan menjadi pujaan kawanannya. Roki pun mendapat ide untuk mengecat kulitnya. Ia langsung mendatangi Merak untuk mewarnai tubuhnya. Setelah cat itu mengering, tubuh Roki berubah. Ia dipenuhi dengan warna layaknya pelangi. Ia berjalan dengan gagahnya, terlihat seperti zebra yang percaya diri. Semua kawanannya pun terkejut, semua mata tertuju padanya, termasuk Rona, zebra cantik pujaanya. “Astaga, Roki, bagaimana tubuhmu bisa seperti ini?” tanya Rona dengan penuh penasaran. “Teman-teman, tubuhku bisa seperti ini karena akulah titisan dewa zebra. Kemarin, saat aku tidur di bawah pohon dekat sungai, aku bermimpi dewa mendatangiku dan ia mengutusku menjadi pemimpin dalam kawanan ini. Setelah itu, aku terbangun dan mendapati tubuhku seperti ini,” ucap Roki dengan penuh keyakinan. Kata seru yang menyatakan kekesalan dan kekagetan secara berturut-turut termuat dalam paragraf nomor ....