Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan novel sejarahberikut! “Air sedang tinggi, Pak, kita butuh rakit untuk menyebrangi Kali Opak. Tapi Pak kulo ndak punya rakit,” ujar Panewu Kretek penuh hormat. “Kalau membuat rakit, butuh waktu berapa lama?” tanya Nolly. Panewu Kretek itu berpikir sejenak. “Mudah-mudahan segera dapat bambuyang baik. Tengah malam nanti sudah bisa dipakai,” jelasnya kemudian. “Kalau begitu tolong Bapak buatkan rakit agar kami bisa menyeberang. Lebih baik lagi kalua tidak sampai tengah malam, agar Belanda tak keburu sampai di sini,” jelas Nolly. Panewu Kretek mengangguk. Lalu pamit. Tapi baru beberapa langkah ia berhenti dan kembali menemui Tjokropranolo. “Bagaimana kalau jembatan yang menghubungkan jalan ini diputus, Pak?” ujar Panewu Kretek. Nolly tersentak karena telah diingatkan. “ Matur nuwun sanget , Pak. Sampean sudah mengingatkan kami semua. Dengan putusnya jembatan itu, Belanda akan terhambat dan Sampean bisa leluasa membuat rakit,” ujar Nolly seraya menggenggam kedua tangan Panewu Kretek. “ Sami-sami , Pak. Kulo pamit,” katanya seraya meninggalkan Tjokropranolo. Bersama para tetangga, Panewu Kretek membagi tugas. Ada yang memotong pohon bambu, membuat tali, dan merakit bagian-bagian itu agar cepat selesai. Sementara itu, Nolly setelah mendapat restu Soedirman, dibantu penduduk setempat segera menghancurkan jembatan yang menjadi penghubung utama. Tengah malam akhirnya rombongan Soedirman berhasil menyeberangi Kali Opak. Panewu Kretek telah mempersiapkan tempat menginap rombongan Soedirman di Balai Desa Grogol. “ Matur nuwun sanget ,” ujar Soedirman. Ia menggunakan bahasa halus seperti yang dipergunakan Panewu kepada dirinya. Dikutip dari: E. Rokajat Asura, Kupilih Jalan Gerilya: Roman Hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman , Jakarta, Imania, 2015 Analisislah keterkaitan nilai dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan zaman sekarang!

Perhatikan kutipan novel sejarah berikut!


    “Air sedang tinggi, Pak, kita butuh rakit untuk menyebrangi Kali Opak. Tapi Pak kulo ndak punya rakit,” ujar Panewu Kretek penuh hormat.
    “Kalau membuat rakit, butuh waktu berapa lama?” tanya Nolly. Panewu Kretek itu berpikir sejenak.
    “Mudah-mudahan segera dapat bambu yang baik. Tengah malam nanti sudah bisa dipakai,” jelasnya kemudian.
    “Kalau begitu tolong Bapak buatkan rakit agar kami bisa menyeberang. Lebih baik lagi kalua tidak sampai tengah malam, agar Belanda tak keburu sampai di sini,” jelas Nolly. Panewu Kretek mengangguk. Lalu pamit. Tapi baru beberapa langkah ia berhenti dan kembali menemui Tjokropranolo.
    “Bagaimana kalau jembatan yang menghubungkan jalan ini diputus, Pak?” ujar Panewu Kretek. Nolly tersentak karena telah diingatkan.
    “Matur nuwun sanget, Pak. Sampean sudah mengingatkan kami semua. Dengan putusnya jembatan itu, Belanda akan terhambat dan Sampean bisa leluasa membuat rakit,” ujar Nolly seraya menggenggam kedua tangan Panewu Kretek.
    “Sami-sami, Pak. Kulo pamit,” katanya seraya meninggalkan Tjokropranolo. Bersama para tetangga, Panewu Kretek membagi tugas. Ada yang memotong pohon bambu, membuat tali, dan merakit bagian-bagian itu agar cepat selesai. Sementara itu, Nolly setelah mendapat restu Soedirman, dibantu penduduk setempat segera menghancurkan jembatan yang menjadi penghubung utama.
    Tengah malam akhirnya rombongan Soedirman berhasil menyeberangi Kali Opak. Panewu Kretek telah mempersiapkan tempat menginap rombongan Soedirman di Balai Desa Grogol. “Matur nuwun sanget,” ujar Soedirman. Ia menggunakan bahasa halus seperti yang dipergunakan Panewu kepada dirinya.

Dikutip dari: E. Rokajat Asura, Kupilih Jalan Gerilya: Roman Hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman, Jakarta, Imania, 2015


Analisislah keterkaitan nilai dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan zaman sekarang!space 

Iklan

Y. Kretiyanto

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI Ponorogo

Jawaban terverifikasi

Jawaban

keterkaitan nilai sosial dalam teks tersebut dengan kehidupan zaman sekarangyaitu gotong royong atau kolaborasi. Di era saat ini, kolaborasi sangat diperlukan dalam melakukan berbagai hal. Karena dengan kolaborasi, semua hal yang dilakukan akan lebih ringan dan hasilnya pun akan memuaskan.

keterkaitan nilai sosial dalam teks tersebut dengan kehidupan zaman sekarang yaitu gotong royong atau kolaborasi. Di era saat ini, kolaborasi sangat diperlukan dalam melakukan berbagai hal. Karena dengan kolaborasi, semua hal yang dilakukan akan lebih ringan dan hasilnya pun akan memuaskan.undefined 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Novel sejarah merupakan novel yang didasarkan atas fakta-fakta sejarah, kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah. Salah satu nilai yang terkandung di dalam novel sejarah adalah nilai sosial.Nilai Sosial adalah nilai yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Jadi, keterkaitan nilai sosial dalam teks tersebut dengan kehidupan zaman sekarangyaitu gotong royong atau kolaborasi. Di era saat ini, kolaborasi sangat diperlukan dalam melakukan berbagai hal. Karena dengan kolaborasi, semua hal yang dilakukan akan lebih ringan dan hasilnya pun akan memuaskan.

Novel sejarah merupakan novel yang didasarkan atas fakta-fakta sejarah, kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah. Salah satu nilai yang terkandung di dalam novel sejarah adalah nilai sosial. Nilai Sosial adalah nilai yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia).

Jadi, keterkaitan nilai sosial dalam teks tersebut dengan kehidupan zaman sekarang yaitu gotong royong atau kolaborasi. Di era saat ini, kolaborasi sangat diperlukan dalam melakukan berbagai hal. Karena dengan kolaborasi, semua hal yang dilakukan akan lebih ringan dan hasilnya pun akan memuaskan.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

San Siki

Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Cermati kutipan teks cerita sejarah berikut! "Celaka!" Berujar seorang prajurit dengan wajah menyiratkan kecemasan ketika menjauhi tempat itu. "Kiai Sapu Jagad pun membantu Mataram! Jelas tak aka...

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia