Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan hikayat berikut! Dimnah Mengajak Syatrabah Menghadap Raja Singa Maka sejak hari itu duduklah Dimnah dekat Raja Singa menjadi kepercayaannya. Pada suatu hari berdatang sembah Dimnah kepada raja, "Ampun, Tuanku, patik lihat Tuanku sudah lama diam saja dalam rumah tiada keluar-keluar. Apakah gerangan yang jadi sebab maka demikian?" Belum habis perkataannya diucapkannya, tiba-tiba kedengaranlah lenguh Syatrabah. Raja Singa pun terkejut, tetapi tiada ia berkata apa-apa kepada Dimnah. Sungguhpun demikian, Dimnah telah melihat bahwa raja ketakutan mendengar suara itu. Maka bertanya Dimnah, "Ampun, Tuanku, adakah suatu itu agakriya yang menjadi pikiran bagi Tuanku?" "Benar, hai Dimnah," jawab Raja Singa, "Tiada yang kupikirkan melainkan suara itulah jua." Ketika itu berkatalah Dimnah, "Sesungguhnya tiadalah gunanya suara itu menjadi pikiran bagi Tuanku. Orang pandai-pandai berkata, tidak semua yang besar suaranya harus ditakuti. Sudahkah Tuanku mendengar cerita srigala dengan sebuah tabuh?" "Ceritakanlah, hai Dimnah, supaya kudengar!" "Pada suatu hari sedang seekor srigala berjalan-jalan mencari makanan, nampak olehnya sebuah tabuh tergantung pada dahan sepohon kayu. Tiap-tiap angin bertiup tubuh itu kena pukul oleh ranting-ranting kayu, dan terdengarlah suaranya yang besar. Mendengar bunyinya terkejutlah srigala, dan seketika diketahuinya bahwa yang bersuara itu tiada lain tabuh itulah jua, tumbuhlah harapnya. Sangkanya tentulah banyak dagingnya, dan dapatlah ia makan besar. Maka dilompati tabuh itu, dan setelah jatuh dikoyakkannya kulitnya dengan giginya.Akan tetapi alangkah tercengangnya ketika dilihatnya bahwa di dalamnya kosong, suatu pun tiada isinya. Oleh sebab itu, jika Tuanku izinkan, biarlah patik pergi memeriksanya sendiri, dan tinggallah Tuanku di sini sampai patik kembali." Mendengar kata Dimnah sukalah hati Raja Singa, dan diberinyalah izin Dimnah pergi. ( Dikutip dari: Baidaba, Hikayat Kalilah dan Dimnah , Jakarta, Balai Pustaka, 2011) Ubahlah cerita hikayat tersebut ke dalam bentuk cerpen!

Perhatikan kutipan hikayat berikut!


Dimnah Mengajak Syatrabah
Menghadap Raja Singa

Maka sejak hari itu duduklah Dimnah dekat Raja Singa menjadi kepercayaannya. Pada suatu hari berdatang sembah Dimnah kepada raja,
    "Ampun, Tuanku, patik lihat Tuanku sudah lama diam saja dalam rumah tiada keluar-keluar. Apakah gerangan yang jadi sebab maka demikian?"
    Belum habis perkataannya diucapkannya, tiba-tiba kedengaranlah lenguh Syatrabah. Raja Singa pun terkejut, tetapi tiada ia berkata apa-apa kepada Dimnah. Sungguhpun demikian, Dimnah telah melihat bahwa raja ketakutan mendengar suara itu. Maka bertanya Dimnah,
    "Ampun, Tuanku, adakah suatu itu agakriya yang menjadi pikiran bagi Tuanku?"
    "Benar, hai Dimnah," jawab Raja Singa, "Tiada yang kupikirkan melainkan suara itulah jua."
    Ketika itu berkatalah Dimnah,
    "Sesungguhnya tiadalah gunanya suara itu menjadi pikiran bagi Tuanku. Orang pandai-pandai berkata, tidak semua yang besar suaranya harus ditakuti. Sudahkah Tuanku mendengar cerita srigala dengan sebuah tabuh?"
    "Ceritakanlah, hai Dimnah, supaya kudengar!"
    "Pada suatu hari sedang seekor srigala berjalan-jalan mencari makanan, nampak olehnya sebuah tabuh tergantung pada dahan sepohon kayu. Tiap-tiap angin bertiup tubuh itu kena pukul oleh ranting-ranting kayu, dan terdengarlah suaranya yang besar. Mendengar bunyinya terkejutlah srigala, dan seketika diketahuinya bahwa yang bersuara itu tiada lain tabuh itulah jua, tumbuhlah harapnya. Sangkanya tentulah banyak dagingnya, dan dapatlah ia makan besar. Maka dilompati tabuh itu, dan setelah jatuh dikoyakkannya kulitnya dengan giginya. Akan tetapi alangkah tercengangnya ketika dilihatnya bahwa di dalamnya kosong, suatu pun tiada isinya. Oleh sebab itu, jika Tuanku izinkan, biarlah patik pergi memeriksanya sendiri, dan tinggallah Tuanku di sini sampai patik kembali."
    Mendengar kata Dimnah sukalah hati Raja Singa, dan diberinyalah izin Dimnah pergi.

(Dikutip dari: Baidaba, Hikayat Kalilah dan Dimnah, Jakarta, Balai Pustaka, 2011)


Ubahlah cerita hikayat tersebut ke dalam bentuk cerpen! 

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

N. Faizah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Suryakancana

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

DIMNAH MENGAJAK SJATRABAH MENGHADAP RAJA SINGA Sejak kejadian Dimnah menghadap raja itu, Dimnah telah duduk disamping raja singa. Suatu hari Dimnah menanyakan kenapa raja lama berdiam diri di rumah apa yang menyebabkan raja sepertiitu.Tiba-tibaterdengar lenguh Sjatrabah ditengah pertanyaan dimnah itu. Raja terlihat ketakutan saat mendengar lenguh itu dan raja hanya tetap diam. Dimnah pun menyimpulkan bahwa raja singa selama ini memikirkan suara lenguh itu.Dimnah akhirnya menceritakan kisah seekor serigala yang melihat tabuh yang tergantung di dahan karena angin yang bertiup ranting-ranting pun akhirnya mengenai tabuh itu dan terdengarlah suara yang besar dari tabuh itu.Serigala tersebut berharap bahwa tentunya tabuh itu punya daging yang banyak. Serigala itu melompati tabuh dan menjatuhkannya kemudian menggigitnya tapi ternyata tabuh itu kosong tak berisi. Dengan kecewa serigala berkata bahwa besar suaranya tiadaisinya.Olehsebab itu jika kita takut pada suaranya saja jika kita bertemu langsung dengan sumber suara itu tentu rasa takut itu akan hilang.Kemudia Dimnah meminta ijin untuk memeriksa suara lenguh itu. Raja memberikan ijin kepada Dimnah untuk memeriksa suara itu, tetapi setelah Dimnah pergi raja menjadi khawatir kalau-kalau Dimnah akan berkhianat dan memilih ikut dengan yang bersuara kerasitu.Akantetapi kekhawatiran raja akhirnya usai setelah melihat Dimnah kembali.Dimnah pun menyampaikan kepada raja bahwa yang memiliki suara keras itu hanyalah seekor lembu yang tidak berbahaya.Mendengar pernyataan Dimnah raja belum percaya karena raja tidak begitu sependapat dengan orang yang menyepelekan segala sesuatunya.Setelah lama berbincang-bincang akhirnya Dimnah memutuskan untuk mengajak Sjatrabah berhadapan dengan raja singa. Dimnah berjanji akan menanggung keselamatan Sjatrabah ketika berhadapan dengan raja singa nantinya. Ketika berhadapn dengan raja singa Dimnah langsung bersujud dengan takzim dan menceritakan asalusulnya.Rajabegitu bahagia melihat tingkah laku Sjatrabah dan raja memutuskan menjadikan Sjatrabah sebagai teman raja yang dimuliakan. Sjatrabah bahagia mendengar itu semua ia pun langsung mendoakan keselamatan bagi raja singa.

DIMNAH MENGAJAK SJATRABAH MENGHADAP RAJA SINGA

    Sejak kejadian Dimnah menghadap raja itu, Dimnah telah duduk disamping raja singa. Suatu hari Dimnah menanyakan kenapa raja lama berdiam diri di rumah apa yang menyebabkan raja seperti itu.Tiba-tiba terdengar lenguh Sjatrabah ditengah pertanyaan dimnah itu. Raja terlihat ketakutan saat mendengar lenguh itu dan raja hanya tetap diam. Dimnah pun menyimpulkan bahwa raja singa selama ini memikirkan suara lenguh itu.Dimnah akhirnya menceritakan kisah seekor serigala yang melihat tabuh yang tergantung di dahan karena angin yang bertiup ranting-ranting pun akhirnya mengenai tabuh itu dan terdengarlah suara yang besar dari tabuh itu.Serigala tersebut berharap bahwa tentunya tabuh itu punya daging yang banyak. Serigala itu melompati tabuh dan menjatuhkannya kemudian menggigitnya  tapi ternyata tabuh itu kosong tak berisi. Dengan kecewa serigala berkata bahwa besar suaranya tiada isinya.Oleh sebab itu jika kita takut pada suaranya saja jika kita bertemu langsung dengan sumber suara itu tentu rasa takut itu akan hilang.Kemudia Dimnah meminta ijin untuk memeriksa suara lenguh itu.

    Raja memberikan ijin kepada Dimnah untuk memeriksa suara itu, tetapi setelah Dimnah pergi raja menjadi khawatir kalau-kalau Dimnah akan berkhianat dan memilih ikut dengan yang bersuara keras itu.Akan tetapi kekhawatiran raja akhirnya usai setelah melihat Dimnah kembali.Dimnah pun menyampaikan kepada raja bahwa yang memiliki suara keras itu hanyalah seekor lembu yang tidak berbahaya.Mendengar pernyataan Dimnah raja belum percaya karena raja tidak begitu sependapat dengan orang yang menyepelekan segala sesuatunya.Setelah lama berbincang-bincang akhirnya Dimnah memutuskan untuk mengajak Sjatrabah berhadapan dengan raja singa.

    Dimnah berjanji akan menanggung keselamatan Sjatrabah ketika berhadapan dengan raja singa nantinya. Ketika berhadapn dengan raja singa Dimnah langsung bersujud dengan takzim dan menceritakan asal usulnya.Raja begitu bahagia melihat tingkah laku Sjatrabah dan raja memutuskan menjadikan Sjatrabah sebagai teman raja yang dimuliakan. Sjatrabah bahagia mendengar itu semua ia pun langsung mendoakan keselamatan bagi raja singa.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

45

Rizki Andar

Verifikasi terlalu lambat

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Sebutkan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen secara lisan!

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia