Perhatikan ilustrasi berikut! Andi mengajukan diri untuk menjadi penulis naskah drama dalam mengerjakan tugas kelompok pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Teman-teman satu kelompoknya pun setuju dan mereka mulai mendiskusikan tema apa yang akan dibuat untuk naskah drama yang akan ditulis Andi. Setelah berdiskusi cukup lama, mereka setuju bahwa drama yang akan dibuat Andi bertema tentang mimpi dan cita-cita. Cerita dalam drama akan berfokus pada seorang anak laki-laki bernama Diko yang tidak pernah menyerah untuk meraih mimpi dan cita-cita walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu. Diko selalu bekerja keras dan belajar dengan tekun sehingga akhirnya bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Ibu Diko sangat bangga dengan perjuangan dan kerja keras anaknya tersebut. Dialog drama yang tepat berdasarkan ilustrasi di atas adalah ....

Diko: “Selama ini aku sudah belajar dengan giat dan bekerja keras, tetapi hasilnya tidak seperti yang kuharapkan. Apa ada yang salah dengan usahaku selama ini ya, Bu?”

Ibu: “Tidak, Nak. Jangan berpikir seperti itu. Tidak baik berburuk sangka pada diri sendiri. Walaupun kamu belum mendapatkan beasiswa itu, tapi jangan langsung menyerah begitu. Ibu yakin kamu anak yang kuat dan mau terus berjuang.”

Diko: “Terima kasih, Bu. Seperti kata Ibu, aku tidak akan menyerah dan putus asa. Aku akan terus berusaha sampai berhasil meraih cita-cita.” 

Diko: “Alhamdulillah, aku berhasil mendapatkan beasiswa. Tidak sia-sia usahaku untuk terus belajar dengan giat selama ini.”

Andi: “Iya, Dik. Aku bangga dengan keberhasilanmu. Aku sudah yakin kamu pasti bisa mendapatkan beasiswa itu. Dari semua pelamar, kamulah yang paling berhak menerimanya.”

Diko: “Terima kasih banyak ya, Ndi. Kamu selalu menjadi teman yang baik dan selalu mendukungku.” 

Diko: “Bu, akhirnya Diko berhasil mendapatkan beasiswa. Ternyata, usaha Diko selama ini tidak sia-sia. Terima kasih, karena Ibu selalu mendoakan Diko.”

Ibu: “Iya, Nak. Ibu bangga sekali dengan perjuangan dan kerja kerasmu selama ini. Kamu tidak pernah menyerah untuk menggapai cita-citamu, walaupun keluarga kita ini tidak mampu untuk membiayai sekolahmu.”

Diko: “Tidak apa-apa, Bu. Diko sangat bersyukur karena Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk Diko. Terima kasih, ya, Bu.” 

Ibu: “Tenang, Nak. Jangan terburu-buru. Ibu yakin, ada saatnya kamu akan berhasil. Dalam hidup ini tidak mungkin kita bisa mendapatkan segalanya sekaligus.”

Diko: “Diko selalu rajin belajar dan tidak pernah malas. Tapi, mengapa Diko masih belum berhasil ya, Bu. Padahal Diko sangat berharap bisa mendapatkan beasiswa itu.”

Ibu: “Tenang saja, Nak. Semua ada waktunya. Ibu yakin usahamu itu pasti terbayar. Mungkin Tuhan punya rencana yang lebih baik untukmu, Nak.”