Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan bacaan berikut! Penyebaran fitnah dan berita palsu yang marak disinyalir terkait dengan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap kesusastraan. Apresiasi merupakan aktivitas memahami, menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasi. Dengan demikian, kegiatan apresiasi tidak hanya bersifat reseptif tetapi yang lebih penting adalah apresiasi juga bersifat produktif. Penghargaan terhadap karya sastra mulai memudar seiring dengan minat masyarakat terhadap informasi-informasi singkat. Informasi-informasi singkat ini kehilangan kelengkapannya sehingga terkadang dipakai sebagai media untuk memuluskan keinginan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengajaran sastra di lembaga pendidikan formal idealnya tidak hanya sebatas pada mempelajari teks sastra berdasarkan aliran-aliran tertentu untuk dipahami dan diinterpretasikan. Pengajaran sastra harus diarahkan pada kegiatan membaca karya sastra, mengakrabkan peserta didik pada kesusastraan dan menghargai karya sastra sehingga mereka benar-benar mengalami dan masuk ke dalam ranah sastra. Di sisi lain, pengajaran sastra juga harus berfokus pada pendidik. Tujuannya adalah agar guru memiliki kemampuan dan kapabilitas yang memadai untuk mendampingi peserta didik memahami sastra. Selain pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kurikulum juga diharapkan tidak menuntut pemberlakuan satu metode pembelajaran tertentu tetapi harus memberikan kesempatan pada guru untuk menggunakan berbagai metode secara bervariasi dalam penyajian materi tertentu agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Berangkat dari hal ini maka orientasi pada pengajaran konsep teori sastra dan sejarah sastra tampaknya sudah saatnya dikurangi. Yang lebih dipentingkan saat ini tampaknya adalah pengakraban peserta didik terhadap karya sastra sehingga mereka mampu menikmati, mengkritik, dan menciptakan karya sastra sendiri. Sekolah harus selalu melakukan kajian dan inovasi berkelanjutan agar dapat menjadi tempat yang baik bagi upaya menghidupkan sastra. Keberhasilan sekolah dalam hal ini akan membawa perubahan bagi perkembangan pengetahuan siswa dan guru dalam dunia literasi. Membimbing siswa dalam dunia literasi tidak ubahnya seperti membawa mereka memasuki taman bunga. Guru harus mampu membuat siswa merasa nyaman dan senang ketika memasukinya. Jika strategi ini terealisasikan dengan baik maka bukan tidak mungkin harkat dan martabat bangsa Indonesia akan semakin terangkat dalam percaturan kebudayaan di dunia. Frasa ‘strategi ini’ pada paragraf 3 mengacu pada? (SBMPTN 2019)

Perhatikan bacaan berikut!
 

    Penyebaran fitnah dan berita palsu yang marak disinyalir terkait dengan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap kesusastraan. Apresiasi merupakan aktivitas memahami, menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasi. Dengan demikian, kegiatan apresiasi tidak hanya bersifat reseptif tetapi yang lebih penting adalah apresiasi juga bersifat produktif. Penghargaan terhadap karya sastra mulai memudar seiring dengan minat masyarakat terhadap informasi-informasi singkat. Informasi-informasi singkat ini kehilangan kelengkapannya sehingga terkadang dipakai sebagai media untuk memuluskan keinginan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Pengajaran sastra di lembaga pendidikan formal idealnya tidak hanya sebatas pada mempelajari teks sastra berdasarkan aliran-aliran tertentu untuk dipahami dan diinterpretasikan. Pengajaran sastra harus diarahkan pada kegiatan membaca karya sastra, mengakrabkan peserta didik pada kesusastraan dan menghargai karya sastra sehingga mereka benar-benar mengalami dan masuk ke dalam ranah sastra. Di sisi lain, pengajaran sastra juga harus berfokus pada pendidik. Tujuannya adalah agar guru memiliki kemampuan dan kapabilitas yang memadai untuk mendampingi peserta didik memahami sastra. Selain pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kurikulum juga diharapkan tidak menuntut pemberlakuan satu metode pembelajaran tertentu tetapi harus memberikan kesempatan pada guru untuk menggunakan berbagai metode secara bervariasi dalam penyajian materi tertentu agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Berangkat dari hal ini maka orientasi pada pengajaran konsep teori sastra dan sejarah sastra tampaknya sudah saatnya dikurangi. Yang lebih dipentingkan saat ini tampaknya adalah pengakraban peserta didik terhadap karya sastra sehingga mereka mampu menikmati, mengkritik, dan menciptakan karya sastra sendiri.  

     Sekolah harus selalu melakukan kajian dan inovasi berkelanjutan agar dapat menjadi tempat yang baik bagi upaya menghidupkan sastra. Keberhasilan sekolah dalam hal ini akan membawa perubahan bagi perkembangan pengetahuan siswa dan guru dalam dunia literasi. Membimbing siswa dalam dunia literasi tidak ubahnya seperti membawa mereka memasuki taman bunga. Guru harus mampu membuat siswa merasa nyaman dan senang ketika memasukinya. Jika strategi ini terealisasikan dengan baik maka bukan tidak mungkin harkat dan martabat bangsa Indonesia akan semakin terangkat dalam percaturan kebudayaan di dunia.


Frasa ‘strategi ini’ pada paragraf 3 mengacu pada? 

(SBMPTN 2019)space 

  1. kreativitas dan penciptaan karya sastraspace 

  2. teori dan pengetahuan mengenai karya sastraspace 

  3. pembiasaan dalam mengapresiasi karya sastraspace 

  4. pengenalan terhadap variasi metode penyajian materi belajarspace 

  5. fokus pengajaran yang tidak hanya pada siswa tetapi juga guruspace 

Iklan

M. Rozalina

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat yaitu D.

jawaban yang tepat yaitu D.space 

Iklan

Pembahasan

Kata rujukan dapat dicari rujukannya pada kalimat sebelumnya, kalimat sesudahnya, atau dalam kalimat itu sendiri. Frasa strategi ini yang terdapat pada kalimat terakhir paragraf ketiga dapat dicari rujukannya dalam kalimat sebelumnya. Kalimat Membimbing siswa dalam dunia literasi tidak ubahnya seperti membawa mereka memasuki taman bunga dan kalimat Guru harus mampu membuat siswa merasa nyaman dan senang ketika memasukinya menunjukkan benang merah bahwa frasa strategi ini mengacu pada cara atau metode pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan senang . Dengan demikian, jawaban yang tepat yaitu D.

Kata rujukan dapat dicari rujukannya pada kalimat sebelumnya, kalimat sesudahnya, atau dalam kalimat itu sendiri. Frasa strategi ini yang terdapat pada kalimat terakhir paragraf ketiga dapat dicari rujukannya dalam kalimat sebelumnya.

Kalimat Membimbing siswa dalam dunia literasi tidak ubahnya seperti membawa mereka memasuki taman bunga dan kalimat Guru harus mampu membuat siswa merasa nyaman dan senang ketika memasukinya menunjukkan benang merah bahwa frasa strategi ini mengacu pada cara atau metode pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan senang.

Dengan demikian, jawaban yang tepat yaitu D.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

20

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan teks berikut! (1) Ibu atau perempuan dalam tatanan masyarakat Minangkabau dikenal dengan istilah bundo kanduang . (2) Bundo kanduang diibaratkan sebagai tiang penyangga rumah gadang yan...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia