Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan laporan hasil membaca buku drama berikut ini!
Barangkali persoalan nama tokoh dapat dikatakan sebagai persoalan yang sepele. Artinya, nama tokoh boleh tinggal ambil. Namun, jika suatu karya diorientasikan untuk merefleksikan fakta sosial tertentu, khususnya yang berwarna lokal (local colour), pilihan nama yang pas dan mengacu pada konvensi realitas sosial menjadi penting untuk dipertimbangkan. Dalam konteks semacam itu, tampak beberapa nama dalam naskah "Gandrung" kurang representatif dan kurang kontekstual dengan konvensi masyarakat Banyuwangi. Nama-nama seperti Sanemo, Samod, dan Panjikawuk, tampaknya kurang mendukung konvensi lokalitas Using.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, kehadiran Gandrung (Kumpulan Naskah Drama) perlu diapresiasi secara proporsional. Buku ini relatif mudah dipahami dan sekaligus mudah diimplementasikan dalam bentuk pementasan drama panggung, termasuk dapat diakomodasi untuk memperkaya materi pementasan teater remaja, teater sekolah, atau festival teater. Buku ini diterbitkan dengan tujuan mampu mengisi kekosongan buku naskah drama yang selama ini sangat terbatas, bahkan sering kali sulit ditemukan di toko-toko buku sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membangun atmosfer perteateran Indonesia.
Sumber: "Gandrung dalam Kemasan Kritik Sosial Bernuansa Parodi", Heru S. P. Saputra, dengan pengubahan
Perbaikan yang tepat untuk penulisan kata local colour pada kutipan teks tersebut yaitu...
Local Colour
'local colour'
local colour
"local colour"
local colour
Iklan
A. Acfreelance
Master Teacher
3
1.0 (1 rating)
Anon
Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak lengkap
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia