Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan laporan hasil membaca buku drama berikut ini.
Walaupun kisahnya tampak sederhana, buku Drama Sejarah 1832 menjadi sangat menarik karena kekuatan dialog antartokohnya. Dari dialog yang tersaji secara utuh dalam buku ini, kita akan melihat karakter dari tiap-tiap tokoh apa adanya. Semua tokoh dalam drama ini, termasuk Pangeran Diponegoro, tampak sangat manusiawi sekali. Diungkapkan bahwa sang Pangeran yang selama ini dikenal karena keheroikannya melawan Belanda ternyata adalah seorang peminum yang sangat suka anggur putih yang oleh masyarakat Manado dikenal dengan minuman "cap tikus". Melalui banyak dialog-dialog dalam drama ini, penulis pun mengajak kita berpikir secara kritis dalam berbagai hal. Di buku ini digambarkan bagaimana penguasa kolonial memandang rendah pribumi. Tidak hanya itu, ada juga sindiran bagi raja-raja pribumi yang memiliki istri banyak.
Drama ini terbagi lima babak. Pada dua babak akhir yang merupakan klimaks dari drama ini tergambar secara jelas tema sentral drama ini, yaitu soal kebersamaan dalam perbedaan. Tiap-tiap tokohnya memiliki niat yang sama untuk menyebarkan keyakinannya pada masyarakat Minahasa. Namun, perbedaan ini tidak menjadi sumber perpecahan, tetapi menjadi sebuah keindahan yang harus dijaga. Sekilas drama ini mirip kajian sejarah, tetapi alangkah lebih baiknya jika drama ini tetap dianggap sebagai karya sastra yang berisi imajinasi si pengarang.
(Sumber: https://poongkeetwijaya.wordpress.com/, dengan pengubahan)
Yang menjadi kelebihan drama tersebut yaitu ....
kisahnya tampak sederhana
mirip kajian sejarah
pemikiran kritis penulis
mengambil latar di Minahasa
kekuatan dialog antartokoh
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
7
5.0 (1 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia