Masa Revolusi Nasional yang terjadi dari tahun 1945-1949 merupakan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaanya dari hadirnya Sekutu dan NICA (Netherland Indies Civil Administration) milik Belanda yang hendak kembali menguasai Indonesia. Upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaanya tercermin dalam dua strategi, yakni perang dan diplomasi. Pihak yang turut serta dalam Masa Revolusi ini adalah Inggris, Belanda, dan juga Jepang.
Salah satu pertempuran fisik bangsa Indonesia terhadap Jepangdi Masa Revolusi adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang yang terjadi pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Pertempuran ini disebabkan karena bekas tentara Jepang di Semarang yang dipekerjakan di Pabrik Gula Cepiring, mulai memberontak dan melakukan perlawanan. TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan angkatan muda Semarang yang tengah merasakan euforia kemerdekaan Indonesia harus berhadapan dengan bekas tentara Jepang.
Peristiwa ini dilatarbelakangi dengan terdengarnya kabar bahwa tentara Jepang telah memberi racun terhadap reservoir Siranda yang merupakan suplai air bagi Semarang. Dr. Kariadi, selaku Kepala Laboratorium di Rumah Sakit Purusara, tempat yang notabene merupakan markas para pemuda Semarang, berangkat untuk memastikan apakah suplai air tersebut benar diracun atau tidak. Namun dalam perjalananya, Dr. Kariadi tertembak oleh tentara Jepang. Tewasnya Dr. Kariadi membuat kemarahan para pemuda dan TKR Semarang kian memuncak dan membuat pertempuran semakin berlarut. Pertempuran ini terjadi di beberapa tempat, di antaranya daerah Kintelan, Pandanaran, Jombang, dan Simpang Lima.
Jadi, opsi jawaban benar adalah C.