Iklan

Pertanyaan

Pada masa Demokrasi Liberal politik luar negeri Indonesia bergantung pada kabinet-kabinet yang menjalankan pemerintahan. Bagaimana kebijakan politik luar negeri pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I ?

Pada masa Demokrasi Liberal politik luar negeri Indonesia bergantung pada kabinet-kabinet yang menjalankan pemerintahan. Bagaimana kebijakan politik luar negeri pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

58

:

35

Klaim

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Salah satu ciri yang nampak dalam masa ini adalah kerap kali terjadi penggantian kabinet. Hal inidisebabkan karena adanya perbedaan kepentingan diantara partai-partai yang ada. Kabinet Ali sendiri memulai kiprahnya ketika kabinet Wilopo jatuh. Jatuhnya Wilopo membuat Presiden Soekarno mengalihkan mandatnya ke partai lain, setelah Masyumi dan PNI mengalamai kegagalan. Presiden menetapkan Wongsonegoro dari Partai Indonesia Raya (PIR) dan Kabinet terbentuk pada 30 Juli 1953 dengan Ali Sastroamidjojo sebagai Perdana Menteri. Kabinet ini bertujuan melanjutkan tugas Kabinet Wilopo, menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih anggota Parlemen dan Anggota Dewan Konstituante. Sekalipun kabinet ini berhasil dalam politik luar negeri, yaitu menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada April 1955, namun harus meletakkan jabatannya sebelum tugas utamanya dapat dilaksanakan. Konferensi Asia-Afrika sendiri menjadi salah satu pencapaian dalam Kabinet Ali. KAA ini dilaksanakan pada 18-24 April 1955 di Bandung. Dimana sebagian besar negara yang hadir merupakan negara-negara dunia ketiga dan negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan di kawasan Asia dan Afrika. Dalam Konferensi Asia-Afrika, Indonesia, India, Sri Lanka, Birma, dan Pakistan bertindak sebagai negara sponsor sekaligus pengundang. Sementara itu, negara-negara yang diundang untuk menghadiri konferensi ini berjumlah 24 negara. Jadi, secara keseluruhan Konferensi Asia-Afrika dihadiri oleh 29 negara. Konferensi Asia-Afrika menghasilkan keputusan yang disebut Dasasila Bandung. Melalui Dasasila Bandung, negara-negara yang hadir dalam Konferensi menyatukan tekad untuk menciptakan perdamaian dunia dengan menghargai kemerdekaan, hidup berdampingan secara damai (peace-full coexistance), dan kerja sama demi keuntungan bersama (mutual benefit). Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah pada masa Kabinet Ali Indonesia dapat berperan aktif dalam politik luar negeri dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika.

Salah satu ciri yang nampak dalam masa ini adalah kerap kali terjadi penggantian kabinet. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan diantara partai-partai yang ada. Kabinet Ali sendiri memulai kiprahnya ketika kabinet Wilopo jatuh. Jatuhnya Wilopo membuat Presiden Soekarno mengalihkan mandatnya ke partai lain, setelah Masyumi dan PNI mengalamai kegagalan. Presiden menetapkan Wongsonegoro dari Partai Indonesia Raya (PIR) dan Kabinet terbentuk pada 30 Juli 1953 dengan Ali Sastroamidjojo sebagai Perdana Menteri. Kabinet ini bertujuan melanjutkan tugas Kabinet Wilopo, menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih anggota Parlemen dan Anggota Dewan Konstituante. Sekalipun kabinet ini berhasil dalam politik luar negeri, yaitu menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada April 1955, namun harus meletakkan jabatannya sebelum tugas utamanya dapat dilaksanakan. 

Konferensi Asia-Afrika sendiri menjadi salah satu pencapaian dalam Kabinet Ali. KAA ini dilaksanakan pada 18-24 April 1955 di Bandung. Dimana sebagian besar negara yang hadir merupakan negara-negara dunia ketiga dan negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan di kawasan Asia dan Afrika. Dalam Konferensi Asia-Afrika, Indonesia, India, Sri Lanka, Birma, dan Pakistan bertindak sebagai negara sponsor sekaligus pengundang. Sementara itu, negara-negara yang diundang untuk menghadiri konferensi ini berjumlah 24 negara. Jadi, secara keseluruhan Konferensi Asia-Afrika dihadiri oleh 29 negara. Konferensi Asia-Afrika menghasilkan keputusan yang disebut Dasasila Bandung. Melalui Dasasila Bandung, negara-negara yang hadir dalam Konferensi menyatukan tekad untuk menciptakan perdamaian dunia dengan menghargai kemerdekaan, hidup berdampingan secara damai (peace-full coexistance), dan kerja sama demi keuntungan bersama (mutual benefit).

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah pada masa Kabinet Ali Indonesia dapat berperan aktif dalam politik luar negeri dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Tri Norma

Bug

Crinzo Meldrio

Jawaban tidak sesuai

Khusul Amalaj

Jawaban tidak sesuai

Melati Memel

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamijoyo I berlangsung sejak 30 Juli 1953-24 Juli 1955. Selama periode tersebut Kabinet Ali Sastroamijoyo I berhasil mengukir sejumlah prestasi yang ditunjukkan oleh...

29

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia