Kehidupan masa bercocok tanam terjadi pada masa neolitikum. Pada masa bercocok tanam kehidupan awal manusia sudah tidak tergantung dari alam. Pada masa ini kehidupan manusia berkembang dengan mulai mengolah makanan dengan cara bercocok tanam. Karena manusia sudah beralih pada tingkat kehidupan bercocok tanam, maka pola hidupnya tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah. Manusia sudah mulai menetap di suatu tempat, yang dekat dengan alam yang diolahnya. Binatang buruan pun sudah ada yang mulai dipelihara. Dengan demikian, bercocok tanam dan beternak sudah berkembang pada masa ini.
Alam yang dipakai untuk bercocok tanam adalah hutan-hutan yang ditebang, dibersihkan, kemudian ditanami dengan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, atau pepohonan lainnya yang dibutuhkan oleh manusia atau masyarakat. Berhuma merupakan cara bercocok tanam yang sangat sederhana, berhuma memerlukan tempat yang subur, maka ketika tanah itu sudah tidak subur, mereka akan mencari daerah baru. Dengan demikian hidup mereka berpindah ke tempat baru untuk waktu tertentu, dan begitu seterusnya.
Dengan demikian, pada masa bercocok tanam manusia tidak lagi hidup berpindah-pindah dikarenakan manusia pada masa ini sudah mengenal kehidupan bercocok tanam sehingga dapat memproduksi makanannya sendiri, selain itu binatang buruan pun sudah mulai dipelihara, sehingga kehidupan bercocok tanam dan berternak sudah berkembang pada masa ini.