Iklan

Pertanyaan

Opera Kecoa Di kolong jembatan, pada siang yang terik (Seorang tukang sulap menggelar dagangannya, dia ngoceh dengan menggebu-gebu. Orang-orang menonton.) Tukang sulap : Bangsa kita adalah bangsa yang religius, bangsa yang selalu ingat pada sejarah, bangsa yang pandai mengambil hati pahlawan-pahlawan masa lampau, bangsa yang mulia dan luhur cita-citanya, bangsa yang diluhung kebudayaannya. Oleh sebab itu, Saudara-Saudara, marilah kita bicara tentang kecoa-kecoa. Sambil membuktikan keahlian saya dalam ilmu sulap-menyulap. Mari semuanya. (menunjukan sebuah gambar) Ini gambar apa? Semua : Kecoaaa ... Tukang sulap : (menunjukan gambar lain) Ini gambar apa? Semua : Kecoa ... Tukang sulap : (menunjukan gambar lainnya) Ini apa? Semua : Kecoaa... Tukang sulap : Jelasnya, ini kecoa mabuk. Kenapa mabuk? Orang-1 : Karena telerrrr ... (orang-orang tertawa) Tukang sulap : Karena obat semprot, Saudara-Saudara. Bukan sulap, bukan sihir, tapi kenyataan. Beli obat semprot yang manjur, tidak sama dengan membeli obat semprot yang tidak manjur. Paham? Semua : Pahaaammm ... Tukang sulap Bagus. Saudara-Saudara, kecoa itu bukan ubi. Jadi, tidak mungkin kita pakai sebagai pengganti beras. Kecoa juga bukan udang. Kecoa tidak bisa kita makan. Sebaliknya, kecoa makan bahan makanan persediaan kita. Deeeess , kecoa itu musuh kita. One hundred persen, enemiess ... Kita harus membasminya! Let’s go Indonesia! Together! One, two, one two! (memimpin menyanyi bersama) Semua : Lalat, wereng, dan kecoa Kita wajib membasminya Lalat, wereng dan kecoa Kita wajib membasminya Tukang sulap :(melanjutkan pidatonya) Kecoa ada di mana-mana, Saudara-Saudara, di seluruh dunia. Coba bayangkan: di Amerika, yang kita sudah kenal kampiun dalam segala hal. Sanitasinya bagus, demokrasinya berjalan mulus, tetap ada kecoa. Kata orang, satu orang Amerika berbanding 150 kecoa. Hitung berapa penduduk Amerika. Wouww ... serem. Di negeri kita? Jangan tanya lagi. Di sini, sanitasinya buruk, demokrasinya sangat tidak mulus. Banyak teror, penculikan, dan pembunuhan yang tidak terungkap. Wouww ... bisa-bisa satu orang berbanding 2000 kecoa. Masya Allah, Tuhan Maha Besar. Kalau penduduk kita 200 juta, maka ada 400 miliyar kecoa di sekeliling kita. Gila. Gila. Tema yang diangkat dalam kutipan drama tersebut adalah…

Opera Kecoa

Di kolong jembatan, pada siang yang terik (Seorang tukang sulap menggelar dagangannya, dia ngoceh dengan menggebu-gebu. Orang-orang menonton.)

Tukang sulap    :  Bangsa kita adalah bangsa yang religius, bangsa yang selalu ingat pada sejarah, bangsa yang pandai mengambil hati pahlawan-pahlawan masa lampau, bangsa yang mulia dan luhur cita-citanya, bangsa yang diluhung kebudayaannya. Oleh sebab itu, Saudara-Saudara, marilah kita bicara tentang kecoa-kecoa. Sambil membuktikan keahlian saya dalam ilmu sulap-menyulap. Mari semuanya. (menunjukan sebuah gambar) Ini gambar apa?

Semua               :  Kecoaaa ...

Tukang sulap    :  (menunjukan gambar lain) Ini gambar apa?

Semua               :  Kecoa ...

Tukang sulap    :  (menunjukan gambar lainnya) Ini apa?

Semua                :  Kecoaa...

Tukang sulap    :  Jelasnya, ini kecoa mabuk. Kenapa mabuk?

Orang-1              : Karena telerrrr ... (orang-orang tertawa)

Tukang sulap    : Karena obat semprot, Saudara-Saudara. Bukan sulap, bukan sihir, tapi kenyataan. Beli obat semprot yang manjur, tidak sama dengan membeli obat semprot yang tidak manjur. Paham?

Semua                : Pahaaammm ...

Tukang sulap     Bagus. Saudara-Saudara, kecoa itu bukan ubi. Jadi, tidak mungkin kita pakai sebagai pengganti beras. Kecoa juga bukan udang. Kecoa tidak bisa kita makan. Sebaliknya, kecoa makan bahan makanan persediaan kita. Deeeess, kecoa itu musuh kita. One hundred persen, enemiess ... Kita  harus membasminya! Let’s go Indonesia! Together! One, two, one two! (memimpin menyanyi bersama)

Semua                :  Lalat, wereng, dan kecoa

Kita wajib membasminya

Lalat, wereng dan kecoa

Kita wajib membasminya

 

Tukang sulap    :(melanjutkan pidatonya) Kecoa ada di mana-mana, Saudara-Saudara, di seluruh dunia. Coba bayangkan: di Amerika, yang kita sudah kenal kampiun dalam segala hal. Sanitasinya bagus, demokrasinya berjalan mulus, tetap ada kecoa. Kata orang, satu orang Amerika berbanding 150 kecoa. Hitung berapa penduduk Amerika. Wouww ... serem.

 

Di negeri kita? Jangan tanya lagi. Di sini, sanitasinya buruk, demokrasinya sangat tidak mulus. Banyak teror, penculikan, dan pembunuhan yang tidak terungkap. Wouww ... bisa-bisa satu orang berbanding 2000 kecoa. Masya Allah, Tuhan Maha Besar. Kalau penduduk kita 200 juta, maka ada 400 miliyar kecoa di sekeliling kita. Gila. Gila.

Tema yang diangkat dalam kutipan drama tersebut adalah…

  1. Upaya membasmi serangga yang merugikan masyarakat

  2. Aksi penipuan yang dilakukan oleh seorang pesulap

  3. Perbuatan pembodohan terhadap masyarakat umum

  4. Kritik sosial terhadap situasi negeri yang penuh kekacauan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

08

:

42

Klaim

Iklan

L. Indah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Siliwangi

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

tema kutipan teks drama tersebut adalah kritik sosial terhadap situasi negeri yang penuh kekacauan. Hal itu diperlihatkan lewat kalimat “ Di negeri kita? Jangan tanya lagi. Di sini, sanitasinya buruk, demokrasinya sangat tidak mulus. Banyak teror, penculikan, dan pembunuhan yang tidak terungkap .” Kalimat tersebut mengungkapkan kritikan.

tema kutipan teks drama tersebut adalah kritik sosial terhadap situasi negeri yang penuh kekacauan. Hal itu diperlihatkan lewat kalimat “Di negeri kita? Jangan tanya lagi. Di sini, sanitasinya buruk, demokrasinya sangat tidak mulus. Banyak teror, penculikan, dan pembunuhan yang tidak terungkap.” Kalimat tersebut mengungkapkan kritikan.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

30

Iklan

Pertanyaan serupa

Babak II Adegan I Ketika layar dibuka atau lampu dinyalakan, tampak lurah, juru tulis, seorang hansip, dan Sugih, seorang wiraswastawan kaya. Sugih : Sejak semula saya sudah berfirasat orang bar...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia