Masa Pergerakan Nasional, yang terjadi sejak tahun 1908 sampai dengan tahun 1942, adalah periode perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda yang didasarkan pada perjuangan non-fisik, dalam arti perjuangan dilakukan dengan membentuk organisasi pergerakan sebagai alat perjuangan.
Beberapa organisasi pergerakan nasional yang lahir pada pertengahan tahun 1900-an, di antaranya adalah Sarekat Islam yang berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI), didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911. Organisasi ini memiliki tujuan untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang diketuai oleh H.O.S Tjokroaminoto. Setelah berubah nama, jumlah anggota SI pun terus meningkat karena semua orang diperbolehkan ikut dalam organisasi ini selama memeluk agama Islam. Pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah karena adanya penyusupan paham sosialis-komunis. SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI Merah berpusat di Semarang dan berhaluan komunis.
Selain Sarekat Islam, terdapat organisasi lain yang cukup keras, dalam arti organisasi ii bergerak dengan strategi non kooperatif, tidak menjalin kerja sama dengan Belanda dan arah perjuangannya adalah politik, yakni organisasi Indische Partij, berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Tokoh yang mendirikan organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker, R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh yang dikenal dengan panggilan “Tiga Serangkai” tersebut, membangun Indische Partij untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi Pergerakan Nasional ini merupakan organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan R.M Suwardi Suryaningrat "Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda)”.
Jadi, dua organisasi era Pergerakan Nasional di antaranya adalah Sarekat Islam yang semula bergerak kooperatif di bidang ekonomi, meskipun dalam perkembangannya nanti berubah menjadi non kooperatif dan merambah ke bidang lain, termasuk politik. Dan organisasi Indische Partij, yang sejak awal non kooperatif dan bergerak di bidang politik.