Iklan

Pertanyaan

Mengapa titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang?

Mengapa titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang? 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

11

:

23

:

39

Klaim

Iklan

S. Lubis

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang dipengaruhi oleh jenis ikatan antaratomnya.

titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang dipengaruhi oleh jenis ikatan antaratomnya.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan adalah . Unsur natrium, magnesium, dan aluminium adalah unsur logam. Semakin banyak elektron unsur-unsur dalam satu periode, jari-jari atomnya akan semakin kecil. Semakin kecil jari-jari atom, ikatan logamnya akan semakin kuat. Jadi, ikatan logam Al > Mg > Na, oleh karena itu titik didihAl > Mg > Na begitu pula dengan titik leburnya. Silikon merupakan unsur semilogam yang mempunyai ikatan kovalen yang kuat. Oleh karena itu titik didih dan titik lebur unsur Si tinggi namun ikatan kovalen ini tidak lebih kuat dari ikatan logam. Untuk unsur fosfor, belerang, klorin, dan argon adalah unsur nonlogam yang dalam strukturnya hanya memiliki gaya van der waals. Oleh karena itu titik didih unsur P, S, Cl, dan Ar akan lebih rendah daripada titik didih Na, Mg, Al, dan Si. Untuk kecenderungannya dipengaruhi oleh ukuran molekul. Titik didih dan titik lebur dari P ke Ar akan semakin menurun karena ukuran molekul dari P ke Ar semakin kecil, kecuali untuk S yang memiliki ukuran molekul besar akan memiliki titik didih dan titik lebur lebih tinggi dari P namun lebih rendah dari Si. Unsur Ar memiliki titik didih dan titik lebur paling rendah dibandingkan unsur periode ketiga lainnya karena unsur Ar memiliki ukuran molekul yang sangat kecil, hanya 1 atom per molekul. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa : Pada Na, Mg, dan Al terdapat ikatan logam, atom Si terjadi ikatan kovalen, dan atom P, S, Cl, Arterjadi gaya Van der Waals. Titik didih dan titik lebur dari Na hingga Al karena adanya ikatan logam, Si memiliki titikdidih dan titik lebur paling tinggi karena ikatan kovalen dengan struktur molekul raksasa, sedangkan pada fosforus dan belerang hanya terdapat ikatan Van der Waals yang lemah sehingga titik didih dan titik leburnya rendah. Jadi, titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang dipengaruhi oleh jenis ikatan antaratomnya.

Unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan adalah undefined.

Unsur natrium, magnesium, dan aluminium adalah unsur logam. Semakin banyak elektron unsur-unsur dalam satu periode, jari-jari atomnya akan semakin kecil. Semakin kecil jari-jari atom, ikatan logamnya akan semakin kuat. Jadi, ikatan logam Al > Mg > Na, oleh karena itu titik didih Al > Mg > Na begitu pula dengan titik leburnya.

Silikon merupakan unsur semilogam yang mempunyai ikatan kovalen yang kuat. Oleh karena itu titik didih dan titik lebur unsur Si tinggi namun ikatan kovalen ini tidak lebih kuat dari ikatan logam. 

Untuk unsur fosfor, belerang, klorin, dan argon adalah unsur nonlogam yang dalam strukturnya hanya memiliki gaya van der waals. Oleh karena itu titik didih unsur P, S, Cl, dan Ar akan lebih rendah daripada titik didih Na, Mg, Al, dan Si. Untuk kecenderungannya dipengaruhi oleh ukuran molekul. Titik didih dan titik lebur dari P ke Ar akan semakin menurun karena ukuran molekul dari P ke Ar semakin kecil, kecuali untuk S yang memiliki ukuran molekul besar akan memiliki titik didih dan titik lebur lebih tinggi dari P namun lebih rendah dari Si. Unsur Ar memiliki titik didih dan titik lebur paling rendah dibandingkan unsur periode ketiga lainnya karena unsur Ar memiliki ukuran molekul yang sangat kecil, hanya 1 atom per molekul. 

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa :

  1. Pada Na, Mg, dan Al terdapat ikatan logam, atom Si terjadi ikatan kovalen, dan atom P, S, Cl, Ar terjadi gaya Van der Waals.
  2. Titik didih dan titik lebur dari Na hingga Al karena adanya ikatan logam, Si memiliki titik didih dan titik lebur paling tinggi karena ikatan kovalen dengan struktur molekul raksasa, sedangkan pada fosforus dan belerang hanya terdapat ikatan Van der Waals yang lemah sehingga titik didih dan titik leburnya rendah.

Jadi, titik didih dan titik lebur unsur-unsur periode ketiga dari Na naik terus sampai Si dan turun drastis pada fosfor dan belerang dipengaruhi oleh jenis ikatan antaratomnya.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

96

Alya Widya Ananta

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Mudah dimengerti Bantu banget Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Jelaskan hubungan antara perubahan struktur zat dengan perubahan titik didih dan titik leleh unsur periode ketiga dari Na ke Ar. ​

65

4.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia