Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan legenda berikut untuk menjawab soal nomor 6-10.
Orang mengatakan kesabaran itu ada batasnya. Hal inilah yang dialami oleh Ayah Samosir. Sudah lama ia menunggu kiriman makanan dari istrinya. Hingga matahari mulai beranjak ke barat, makanannya tak kunjung datang. Dengan hati yang kesal, ia pulang. Di jalan, ia bertemu dengan Samosir yang sedang bermain dengan teman-temannya. Dilihatnya pula rantang makanan yang biasa dibawa istrinya itu ada di bawah pohon. Hal itu semakin membuatnya kesal. Sebab ia tak makan siang ini adalah Samosir lalai menjalankan tugasnya. Sebegitu kesalnya, ia sampai berkata kasar, "Samosir! Anak kurang ajar kau, ya! Makanan untukku tidak kau antar, malah kau habiskan sendiri! Dasar anak ikan!" Tak seharusnya Ayah Samosir mengatakan kata keramat itu pada Samosir.
Kata-kata yang sudah keluar dari mulut tidak dapat ditarik kembali. Ayah Samosir baru tersadar kalau ia sudah mengucapkan kata yang tidak seharusnya didengar orang lain, terutama anaknya. Samosir yang merasa sedih berlari pulang. Tiba-tiba, petir menyambar di sore yang cerah itu. Perlahan-perlahan awan mendung terkumpul menjadi satu, kemudian hujan turun dengan amat sangat deras. Dari bekas pijakan kaki Samosir, keluarlah air layaknya sumber air. Seketika, air meninggi dengan sangat cepat hingga menenggelamkan seluruh desa dan desa-desa di sekitarnya. Genangan air itu menjadi sebuah danau yang sangat luas yang disebut Danau Toba. Di tengah-tengah danau tersebut terdapat pulau kecil yang disebut Pulau Samosir.
Kutipan teks berikut yang menunjukkan struktur klimaks dalam legenda tersebut adalah ...
Genangan air itu menjadi sebuah danau yang sangat luas yang disebut Danau Toba. Di tengah-tengah danau tersebut terdapat pulau kecil yang disebut Pulau Samosir.
Dilihatnya pula rantang makanan yang biasa dibawa istrinya itu ada di bawah pohon. Hal itu semakin membuatnya kesal. Sebab ia tak makan siang ini adalah Samosir lalai menjalankan tugasnya.
Kata-kata yang sudah keluar dari mulut sudah tidak dapat ditarik kembali. Ayah Samosir baru tersadar kalau ia sudah mengucapkan kata yang tidak seharusnya didengar orang lain, terutama anaknya.
Sebegitu kesalnya, ia sampai berkata kasar, "Samosir! Anak kurang ajar kau, ya! Makanan untukku tidak kau antar, malah kau habiskan sendiri! Dasar anak ikan!" Tak seharusnya Ayah Samosir mengatakan kata keramat itu pada Samosir.
8 dari 10 siswa nilainya naik
dengan paket belajar pilihan
Habis dalam
02
:
13
:
53
:
32
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
5
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia