Pada Masa Hindu Buddha di Nusantara, pernah hidup suatu kemaharajaan Hindu Buddha terbesar. Pengaruh dan kebesarannya tidak harum tidak hanya untuk wilayah yang sekarang menjadi Indonesia saja, tetapi juga menggema hingga seluruh wilayah Asia Tenggara. Kerajaan itu bernama Majapahit.
Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 masehi dan berakhir pada abad ke-16 masehi seiring dengan konflik kepentingan dan kedatangan Islam, membuat ketenarannya kian memudar. Pendiri kerajaan ini adalah Raden Wijaya, dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana, sebagai pendiri sekaligus raja pertama (1293-1309). Masa kejayaan kerajaan ini berada pada masa Raja Hayam Wuruk bersama dengan patih Gajah Mada (1350-1389). Di bawah kekuasaanya, Majapahit memiliki luas wilayah hingga ke Sumatera, Semenanjung Melayu, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik hingga ke Kepulauan Filipina.
Selain cakupan wilayah yang luas, kemajuan lain Majapahit di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, juga tercermin dalam bidang lain seperti perdagangan dan kesusateraan. Kemajuan di bidang kesusasteraan ditandai dengan munculnya banyak karya sastra. Hal ini dipahami sebab raja menaruh perhatian yang cukup besar dalam bidang ini. Selain sebagai keindahan, pada beberapa karya juga terkadang merupakan bagian lain untuk memberikan gambaran betapa luas wilayah kerajaan dan ada karya sastra yang memberikan betapa hebatnya Majapahit.
Beberapa contoh karya sastra peninggaalan Majapahit:
- Kakawin Negarakertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca, isinya syair-syair yang menjabarkan luasnya wilayah Majapahit,
- Kakawin Sutasoma, berisi tentang kitab pelopor toleransi, bahkan istilah Bhinneka Tunggal Ika, kemudian menjadi semboyan negara Indonesia, juga berasal dari sini, dan
- Pararaton, yang merupakan kitab sejarah yang menceritakan asal usul Kerajaan Majapahit.
Jadi, opsi jawaban benar adalah A.