Kebijakan sistem tanam paksa membuat angka kematian rakyat Indonesia sangat tinggi contohnya di Grobogan Jawa Tengah, 9/10 penduduknya meninggal. Tingginya angka kematian di Grobogan lebih besar disebabkan oleh faktor ....

Pembahasan

Era Tanam paksa (cultuurstelsel) Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Pada prakteknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktek cultuur stelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian. Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktek ekonomi Hindia Belanda.Sistem tanam paksa telah mengakibatkan terjadinya bahaya kelaparan yang merenggut nyawa ribuan orang. Pada 1844 di daerah Cirebon terjadi bahaya kelaparan yang merenggut ribuan nyawa orang dan pada 1848 daerah Demak diserang wabah kelaparan. Demikian pula bencana kelaparan di daerah Grobogan, Jawa Tengah, pada 1849 yang dikabarkan menelan korban jiwa sebanyak 9/10 dari jumlah penduduk yang ada. Penduduk Demak yang kala itu berjumlah 336 ribu jiwa tinggal 120 ribu jiwa. Hal ini terjadi karena banyak dari rakyat yang mengalami kegagalan panen. Dengan demikian, tingginya angka kematian di Grobogan lebih besar disebabkan oleh faktorharga beras melambung serta mengalami gagal panen akibat serangan hama belalang. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.