Iklan

Pertanyaan

Keberadaan sampah luar angkasa menimbulkan potensi ancaman kejatuhan meteorit. Bagaimana upaya negara-negara di dunia untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Keberadaan sampah luar angkasa menimbulkan potensi ancaman kejatuhan meteorit. Bagaimana upaya negara-negara di dunia untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

03

:

37

:

30

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Proyek pembersihan sampah luar angkasa, yaitu menggunakan jaring raksasa, menggunakan teknologi robot, dan melibatkan medan magnet dari bumi sendiri agar sampah berbentuk satelit turun sendiri. Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut: Keberadaan sampah luar angkasa tidak hanya mengganggu aktivitas astronaut dalam menjelajah luar angkasa, tetapi juga kehidupan di bumi. Sampah luar angkasa bisa sewaktu-waktu jatuh ke bumi. Jumlah sampah luar angkasa yang sangat banyak juga membuat setiap negara memiliki potensi ancaman kejatuhan sampah luar angkasa. Beberapa wilayah di Indonesia pernah mengalami fenomena jatuhnya sampah luar angkasa. Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa perusahaan melaksanakan proyek pembersihan sampah luar angkasa, misalnya sebagai berikut. Menggunakan jaring raksasa. Pada 2003, perusahaan Star Technology and Reseach membuat pesawat luar angkasa Electro Dynamic Debris Eliminator (EDDE) yang akan bekerja membersihkan sampah antariksa dengan memanfaatkan jaring raksasa. Menggunakan teknologi robot. Perusahaan European Space Agency (ESA) merencanakan peluncuran e. Deorbit pada 2023.E. Deorbit akan "menempelkan" diri ke unit-unit sampah luar angkasa dengan menggunakan tangan robotik yang dipasang di satelit e. Deorbit. Setelah objek sasaran berhasil diamankan, e. Deorbit akan menggunakan roket pendorong ke atmosfer bumi agar obj ek sasaran terbakar habis di luar angkasa. Melibatkan medan magnet dari bumi sendiri agar sampah berbentuk satelit turun sendiri. Perusahaan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) merealisasikan kargo bernama Kounatori 6 dalam proyek Kounatori Integrated Tether Experiment. Akan tetapi, rencana ini mengalami kegagalan saat peluncuran kargo pada Februari 2017.

Proyek pembersihan sampah luar angkasa, yaitu menggunakan jaring raksasa, menggunakan teknologi robot, dan melibatkan medan magnet dari bumi sendiri agar sampah berbentuk satelit turun sendiri.

Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Keberadaan sampah luar angkasa tidak hanya mengganggu aktivitas astronaut dalam menjelajah luar angkasa, tetapi juga kehidupan di bumi. Sampah luar angkasa bisa sewaktu-waktu jatuh ke bumi. Jumlah sampah luar angkasa yang sangat banyak juga membuat setiap negara memiliki potensi ancaman kejatuhan sampah luar angkasa. Beberapa wilayah di Indonesia pernah mengalami fenomena jatuhnya sampah luar angkasa. Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa perusahaan melaksanakan proyek pembersihan sampah luar angkasa, misalnya sebagai berikut.

  1. Menggunakan jaring raksasa. Pada 2003, perusahaan Star Technology and Reseach membuat pesawat luar angkasa Electro Dynamic Debris Eliminator (EDDE) yang akan bekerja membersihkan sampah antariksa dengan memanfaatkan jaring raksasa.
  2. Menggunakan teknologi robot. Perusahaan European Space Agency (ESA) merencanakan peluncuran e. Deorbit pada 2023. E. Deorbit akan "menempelkan" diri ke unit-unit sampah luar angkasa dengan menggunakan tangan robotik yang dipasang di satelit e. Deorbit. Setelah objek sasaran berhasil diamankan, e. Deorbit akan menggunakan roket pendorong ke atmosfer bumi agar obj ek sasaran terbakar habis di luar angkasa.
  3. Melibatkan medan magnet dari bumi sendiri agar sampah berbentuk satelit turun sendiri. Perusahaan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) merealisasikan  kargo bernama Kounatori 6 dalam proyek Kounatori Integrated Tether Experiment. Akan tetapi, rencana ini mengalami kegagalan saat peluncuran kargo pada Februari 2017.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Faktor yang mendukung kemajuan IPTEK pada era perang dingin adalah ...

3

4.2

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia