Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20.
Hatiku teduh. Dia kelihatan tenang. Cuma matanya saja yang terus memandangiku dengan ganjil seakan aku ini siapa, bukan istrinya. Tadi, sambil duduk berdampingan menjuntaikan kaki di tubir tempat tidur, perlahan kupotongi kuku-kukunya yang panjang, hitam berdaki. Dari tangan sampai kaki. Gemertak pemotong kuku meningkahi angin pagi yang deras dan dingin memukuli jendela.
Tanpa menatapku barang sekejap pun, seperti berbisik pada dedaunan di luar, lagi-lagi dia mengulangi igauan yang saban pagi, menjelang matahari terbit, diucapkannya seperti merapal mantra. Atau pesan yang aku tak tahu kepada siapa. "Setengah jam lagi. Begitu matahari terbit, mereka akan datang membebaskan kita," desisnya dengan mata yang tetap saja liar, dan sepertinya aku entah di mana, tidak berada di seberang bahunya. Siapa yang akan membebaskannya? Aku tak tahu. Dan aku tak pernah mau bertanya. Tetapi yang jelas, janji akan pembebasan selepas subuh itulah yang kelihatan membuat penderitaannya lebih dalam.
(Sumber: Cerpen "Tanah Air" karya Martin Aleida dalam Kompas edisi 19 Juni 2016)
Karakter tokoh suami yang diceritakan tersebut dikisahkan dengan cara ....
reaksi tokoh Lain pada tokoh utama
pikiran dan pandangan tokoh
situasi di sekeliling tokoh
keadaan fisik tokoh
dialog antartokoh
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
01
:
04
:
22
:
58
Iklan
A. Acfreelance
Master Teacher
21
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia