Jepang merekrut penduduk pedesaan untuk dijadikan romusa. Kebijakan tersebut menyebabkan perekonomian di pedesaan terbengkalai karena...

Pembahasan

Awalnya tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya. Lalu di kota-kota dibentuk barisan romusha sebagai sarana propaganda. Propaganda yang kuat itu menarik pemuda-pemuda untuk bergabung dengan sukarela. Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia pengerahan (romukyokai) di setiap daerah. Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat. Para pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. Kehidupan mereka tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja romusha yang sakit dan meninggal. Untuk mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja romusha sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi. Dalam propaganda Jepang, pekerja romusha digambarkan sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah B.