Iklan

Iklan

Pertanyaan

Cermati teks berikut!


    "Kena kau! Kau tidak bisa lari dariku, Ayam! Ha ha ha ...," teriak Serigala kegirangan.
    "Tunggu! Agar dagingku terasa lebih lezat, sebaiknya kau berdoa terlebih dahulu!" ujar Ayam meyakinkan.
    Mendengar ucapan Ayam, Serigala pun menunda keinginannya untuk melahap Ayam.
    "Berdoa? Bagaimana caranya? Ayo, cepat beritahu aku!" tanya Serigala.
    "Aku pernah melihat manusia yang sedang berdoa. Ketika mereka akan berdoa, mereka biasanya melipat tangannya di dada," jelas Ayam.
    Serigala pun menuruti yang dikatakan Ayam. Serigala segera melipat kedua tangannya di dada.
    "Selain melipat kedua tangannya, manusia juga menutup matanya saat berdoa," lanjut Ayam.   
    Serigala pun menuruti perkataan Ayam. Dengan semangat, Serigala pun menutup kedua matanya.
    Pada saat Serigala melipat kedua tangan dan menutup kedua matanya, dengan sangat cepat Ayam segera terbang dan melarikan diri.
    Serigala yang tak menyadari tipuan Ayam segera membuka kedua matanya dan tak sabar untuk segera melahap mangsanya. Namun, ia sangat terkejut dan terbengong-bengong melihat Ayam sudah tak ada lagi di hadapannya.space 

Jelaskan watak kedua tokoh pada cuplikan fabel tersebut! Berilah alasan/bukti yang mendukung jawabanmu dengan singkat!

Jelaskan watak kedua tokoh pada cuplikan fabel tersebut! Berilah alasan/bukti yang mendukung jawabanmu dengan singkat!space 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

watak dari kedua tokoh di atas adalah ayam cerdik, serigala mudah ditipu.

watak dari kedua tokoh di atas adalah ayam cerdik, serigala mudah ditipu.space 

Iklan

Pembahasan

Salah satu bagian dari unsur intrinsik fabel adalah tokoh dan penokohan/perwatakan . Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Penokohan/perwatakan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Lewat penokohan ini, pengarang dapat mengungkapkan alasan logis terhadap tingkah laku tokoh. Perwatakan atau penokohan dalam suatu cerita adalah pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita. Ada 3 jenis penokohanyang digambarkan dalam fabel, yaitu: Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negative, seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain. Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana. Berdasarkan penjelasan di atas, watak kedua tokoh kutipan fabel di atas adalah: Ayam, cerdik , hal ini dapat dibuktikan dengan tindakan tokoh ayam yang mengelabui serigala sehingga ia bisa melarikan diri. Dibuktikan pada kalimat "Tunggu! Agar dagingku terasa lebih lezat, sebaiknya kau berdoa terlebih dahulu!" ujar Ayam meyakinkan. Serigala , mudah ditipu , watak ini terlihat dari serigala yang mudah dikelabui oleh ayam untuk berdoa sambil menutup mata hingga ayam bisa melarikan diri. Dibuktikan pada kalimat Serigala pun menuruti perkataan Ayam. Dengan semangat, Serigala pun menutup kedua matanya. Dengan demikian, watak dari kedua tokoh di atas adalah ayam cerdik, serigala mudah ditipu.

Salah satu bagian dari unsur intrinsik fabel adalah tokoh dan penokohan/perwatakan

Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita.

Penokohan/perwatakan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Lewat penokohan ini, pengarang dapat mengungkapkan alasan logis terhadap tingkah laku tokoh. Perwatakan atau penokohan dalam suatu cerita adalah pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita.

Ada 3 jenis penokohan yang digambarkan dalam fabel, yaitu:

  1. Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
  2. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negative, seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
  3. Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.

Berdasarkan penjelasan di atas, watak kedua tokoh kutipan fabel di atas adalah:

  1. Ayam, cerdik, hal ini dapat dibuktikan dengan tindakan tokoh ayam yang mengelabui serigala sehingga ia bisa melarikan diri. Dibuktikan pada kalimat  "Tunggu! Agar dagingku terasa lebih lezat, sebaiknya kau berdoa terlebih dahulu!" ujar Ayam meyakinkan.
  2. Serigala, mudah ditipuwatak ini terlihat dari serigala yang mudah dikelabui oleh ayam untuk berdoa sambil menutup mata hingga ayam bisa melarikan diri. Dibuktikan pada kalimat Serigala pun menuruti perkataan Ayam. Dengan semangat, Serigala pun menutup kedua matanya.

Dengan demikian, watak dari kedua tokoh di atas adalah ayam cerdik, serigala mudah ditipu.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

14

HASAN SADOWO

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Bantu banget Mudah dimengerti Makasih ❤️

Kevin Raffa Nabeel

Pembahasan lengkap banget

Andi Nurasiah

Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak menjawab soal Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Watak yang dimiliki oleh kelelawar adalah ...

16

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia