Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan periodisasi masa perkembangan bumi secara arkeologis ...

Jelaskan periodisasi masa perkembangan bumi secara arkeologis ...

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pembabakan zaman secara arkeologis terbagi menjadi dua, yakni Zaman Batu dan Logam. Zaman Batu dibagi menjadi empat, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Sedangkan Zaman Logam dibagi menjadi tiga, yaitu Zaman Tembaga, Perunggu, dan besi.

pembabakan zaman secara arkeologis terbagi menjadi dua, yakni Zaman Batu dan Logam. Zaman Batu dibagi menjadi empat, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Sedangkan Zaman Logam dibagi menjadi tiga, yaitu Zaman Tembaga, Perunggu, dan besi.

Iklan

Pembahasan

Periodisasi berdasarkan arkeologis dalam sejarahdapat dipahami sebagai babakan dalam sejarah kehidupan bumi dan manusia berdasarkan arkeologi, yakni peninggalan kehidupan manusia berupa artefak, fosil dan peninggalan kebudayaan lainnya.Secara arkeologis, pembabakan yang dimaksud memiliki dua babak besar, yaituZaman Batu dan Zaman Logam. Zaman Batu memiliki babakan lagi, yaitu: Zaman Batu Tua atau Paleolitikum, berlangsung pada 50.000-10.000 sm, zaman ini disebut sebagai batu tua karena peninggalan manusia di masa ini menggunakan alat-alat dari batu yang dibuat secara kasar dan masih sederhana seperti Kapak Genggam dan Alat dari Tulang yang digunakan untuk berburu dan meramu makanan dari alam ( food gathering ). Selain itu, kehidupan pada masa ini masih berpindah tempat (nomaden) menyesuaikan dengan keadaan alam di sekitar dalam menunjang kehidupan manusia. Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum, merupakan kehidupan berburu dan meramu tingkat lanjut, di mana kehidupan manusia masa itu sudah semi nomaden dalam arti sudah mulai ada yang menetap ( abris sous roche ). Meski demikian, peralatan yang masih digunakan tetap berasal dari batu namun dengan bentuk yang sudah mulai dihaluskan, seperti Kapak Sumatera dan Kapak Pendek. Adapun peralatan tersebut digunakan untuk menunjang kehidupan mereka dengan berburu dan meramu, akan tetapi di masa ini manusia sudah mulai mencari penghidupan dari kehidupan laut, sehingga ditemukan tumpukah sampah kerang di sepanjang Pantai Timur Sumatera ( Kkjokkenmoddinger ). Manusia pendukung masa ini adalah Papu-Melanosoid. Zaman Batu Baru atau Neolitikum, di masa ini terjadi perubahan mendasar dari cara hidup berburu dan meramu menjadi menetap dan bercocok tanam, dalam arti perubahan neolitik dari yang semula ( food gathering ) mengandalkan dari alam menjadi ( food producing) mengolah dari alam. Dari segi peninggalan, peralatan yang digunakan sudah mulai dibentuk dan disesuaikan dengan fungsinya seperti Kapak Lonjong, Kapak Persegi yang bentuknya mirip dengan cangkul sekarang yang digunakan untuk menggarap tanah. Zaman Batu Besar atau Megalitikum, ciri khas dari masa ini adalah banyaknya peninggalan manusia dari batu yang berukuran besar dan biasanya digunakan sebagai medium untuk kepercayaan manusia saat itu, yakni animisme dan dinamisme. beberapa contoh peralatan yang dihasilkan adalah Kubur Batu, Punden Berundak, Sarkofagus dan sebagainya. Selain itu, babakan secara arkeologis juga terdapat babak Zaman Logam, yakni: Zaman Tembaga (namun Indonesia tidak mengalami zaman ini karena tidak ditemukannya barang-barang tembaga), Zaman Perunggu yakni masa yang di dalamnya banyak ditemukan peralatan dari bahan dasar perunggu, seperti Nekara, Candrasa, Moko dan sebagainya, dan Zaman Besi, yakni masa yang di dalamnya manusia mampu membuat peralatan hidup dengan besi yang dileburkan dan menuangkannya ke dalam cetakan. Jadi, pembabakan zaman secara arkeologis terbagi menjadi dua, yakni Zaman Batu dan Logam. Zaman Batu dibagi menjadi empat, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Sedangkan Zaman Logam dibagi menjadi tiga, yaitu Zaman Tembaga, Perunggu, dan besi.

Periodisasi berdasarkan arkeologis dalam sejarah dapat dipahami sebagai babakan dalam sejarah kehidupan bumi dan manusia berdasarkan arkeologi, yakni peninggalan kehidupan manusia berupa artefak, fosil dan peninggalan kebudayaan lainnya. Secara arkeologis, pembabakan yang dimaksud memiliki dua babak besar, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Zaman Batu memiliki babakan lagi, yaitu:

  1. Zaman Batu Tua atau Paleolitikum, berlangsung pada 50.000-10.000 sm, zaman ini disebut sebagai batu tua karena peninggalan manusia di masa ini menggunakan alat-alat dari batu yang dibuat secara kasar dan masih sederhana seperti Kapak Genggam dan Alat dari Tulang yang digunakan untuk berburu dan meramu makanan dari alam (food gathering). Selain itu, kehidupan pada masa ini masih berpindah tempat (nomaden) menyesuaikan dengan keadaan alam di sekitar dalam menunjang kehidupan manusia.
  2. Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum, merupakan kehidupan berburu dan meramu tingkat lanjut, di mana kehidupan manusia masa itu sudah semi nomaden dalam arti sudah mulai ada yang menetap (abris sous roche). Meski demikian, peralatan yang masih digunakan tetap berasal dari batu namun dengan bentuk yang sudah mulai dihaluskan, seperti Kapak Sumatera dan Kapak Pendek. Adapun peralatan tersebut digunakan untuk menunjang kehidupan mereka dengan berburu dan meramu, akan tetapi di masa ini manusia sudah mulai mencari penghidupan dari kehidupan laut, sehingga ditemukan tumpukah sampah kerang di sepanjang Pantai Timur Sumatera (Kkjokkenmoddinger). Manusia pendukung masa ini adalah Papu-Melanosoid.
  3. Zaman Batu Baru atau Neolitikum, di masa ini terjadi perubahan mendasar dari cara hidup berburu dan meramu menjadi menetap dan bercocok tanam, dalam arti perubahan neolitik dari yang semula (food gathering) mengandalkan dari alam menjadi (food producing) mengolah dari alam. Dari segi peninggalan, peralatan yang digunakan sudah mulai dibentuk dan disesuaikan dengan fungsinya seperti Kapak Lonjong, Kapak Persegi yang bentuknya mirip dengan cangkul sekarang yang digunakan untuk menggarap tanah.
  4. Zaman Batu Besar atau Megalitikum, ciri khas dari masa ini adalah banyaknya peninggalan manusia dari batu yang berukuran besar dan biasanya digunakan sebagai medium untuk kepercayaan manusia saat itu, yakni animisme dan dinamisme. beberapa contoh peralatan yang dihasilkan adalah Kubur Batu, Punden Berundak, Sarkofagus dan sebagainya. 

Selain itu, babakan secara arkeologis juga terdapat babak Zaman Logam, yakni:

  • Zaman Tembaga (namun Indonesia tidak mengalami zaman ini karena tidak ditemukannya barang-barang tembaga),
  • Zaman Perunggu yakni masa yang di dalamnya banyak ditemukan peralatan dari bahan dasar perunggu, seperti Nekara, Candrasa, Moko dan sebagainya, dan
  • Zaman Besi, yakni masa yang di dalamnya manusia mampu membuat peralatan hidup dengan besi yang dileburkan dan menuangkannya ke dalam cetakan.

Jadi, pembabakan zaman secara arkeologis terbagi menjadi dua, yakni Zaman Batu dan Logam. Zaman Batu dibagi menjadi empat, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Sedangkan Zaman Logam dibagi menjadi tiga, yaitu Zaman Tembaga, Perunggu, dan besi.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia