Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan naskah drama berikut untuk menjawab soal-soal.
Matahari di Sebuah Jalan Kecil
oleh Arifin C. Noor
Seorang pemuda (anak laki-laki) membawa baki di atas kepalanya lewat. la menjajakan kue donat dan onde-onde. Suaranya nyaring sekali. Tak ada orang mengacuhkannya. Begitu ia lenyap, seorang pemuda lewat pula yang berjalan dengan perlahan, berbaju lurik kumal, sepatu kain yang sudah rusak dan buruk, wajahnya pucat. Sebentar ia memperhatikan orang-orang yang tengah makan lalu ia pergi dan ia pun tak diperhatikan orang. Gemuruh mesin yang tak pernah berhenti itu, yang abadi itu, makin lama makin mengendur daya bunyinya sebab lalu lintas di jalan itu mulai bergerak dan orang-orang semakin banyak di halaman pabrik itu. Simbok pun makin sibuk melayani mereka. Lihatlah!
Si Tua : (Menerima pecel) Sedikit sekali.
Simbok : (Tak menghiraukan dan terus melayani yang lain)
Si Peci : Ya, sedikit sekali. (Menyuapi mulutnya)
Si Tua : Tempe lima rupiah sekarang.
Si Kacamata : Beras mahal (Membuang cekodongnya) Kemarin istriku mengeluh.
Si Peci : Semua perempuan ya ngeluh.
Si Kurus : Semua orang pengeluh.
Si Kacamata : Kemarin sore istriku berbelanja ke warung Nyonya Pungut. Pulang-pulang, ia menghempaskan napasnya yang kesal ... Harga beras naik lagi, katanya.
Si Peci : Apa yang tidak naik?
Si Tua : Semua naik.
Si Kurus : Gaji kita tidak naik.
Si Kacamata : Anak saya yang tertua tidak naik kelas.
Si Tua : Uang seperti tidak ada harganya sekarang.
Si Kurus : Tidak seperti.... Ah memang tak ada harganya.
Si Tua : (Mengangguk-angguk)
Si Peci : Ya.
Si Kacamata : Ya.
Jelaskan karakteristik kebahasaan yang terdapat dalam kutipan drama tersebut. Sertakan kutipan teks untuk memperkuat jawaban Anda.
Iklan
A. Acfreelance
Master Teacher
3
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia