Iklan

Pertanyaan

Jelaskan bagaimanakah perekonomian Indonesia pada masa Kemerdekaan!

Jelaskan bagaimanakah perekonomian Indonesia pada masa Kemerdekaan!
 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

10

:

21

:

06

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Indonesia telah dinyatakan merdeka berkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 silam. Namun meskipun sudah merdeka, kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan masihlah belum stabil. Faktor utama penyebab kesulitan ekonomi di awal kemerdekaan adalah sebagai berikut. Pada masa pasca kemerdekaan antara tahun 1945 sampai 1950, kondisi ekonomi Indonesia sangat buruk. Terjadi hiperinflasi atau kenaikan harga-harga barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi yakni beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Saat itu, pemerintah RI menyatakan terdapat tiga mata uang yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Mata uang De Javasche Bank (DJB), mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang diakui dan digunakan bersamaan. Belum selesai di situ, pada tanggal 6 Maret 1946, panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya mata uang NICA di daerah yang ditempati Sekutu. Munculnya uang NICA ini sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat merosot. Untuk mengatasi inflasi ini Indonesia melakukan upaya penanggulangan Inflasi dengan melakukanPinjaman nasional yang merupakan salah satu kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dan dilaksanakan atas persetujuan BP-KNIP. Program tersebut juga didukung dengan adanya Bank Tabungan Pos yang dibentuk pemerintah yang berguna untuk menyalurkan pinjaman. Selain itu upaya lainnya yang dilakukan oleh Indonesia adalahmengeluarkan uang kertas pertama, Uang kertas tersebut dinamakan Oeang Republik Indonesia (ORI) serta membentuk Bank Negara Indonesia. Akibatnya keadaan kas negara dan bea cukai berada dalam keadaan nihil, begitu pula dengan pajak, kas pemerintah kosong, pajak dan bea cukai lainnya juga mengalami kemerosotan. Belum selesai dengan masalah inflasi, Belanda juga ikut menutup pintu perdagangan RI sehingga barang-barang dagangan pemerintah RI tidak dapat diekspor. Adapun upaya untuk penaggulanga blokade yang dilakukan Belanda terhadap pemerintah RI adalah dengan melakukan diplomasi beraske India.Tindakan ini dilakukan atas inisiatif dari Perdana Menteri Sutan Syahrir, saat tahun 1946 Pemerintah Indonesia mendengar bahwa rakyat India dilanda masalah kelaparan. Pada waktu yang sama, pemerintah Indonesia juga mengalami surplus beras sekitar 200.000-400.000 ton. Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengirim bantuan beras sebanyak 500.000 ton untuk India.Upaya selanjutnya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi blokade ekonomi Belanda adalah mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri. Upaya tersebut dilakukan dengan BTC atau yang dikenal disebut Badan Pusat Jual Beli. Organisasi tersebut diketuai oleh Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Peran BTC di sini adalah untuk mengawasi seluruh kegiatan perdagangan ke luar atau masuk daerah Republik Indonesia. Tugas BTC yang selanjutnya adalah melakukan kegiatan ekspor impor. Berdasarkan penjelasan di atas makakondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan adalah masihlah belum stabil dengan terjadinya inflasi dan blokade Belanda terhadap RI.

Indonesia telah dinyatakan merdeka berkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 silam.  Namun meskipun sudah merdeka, kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan masihlah belum stabil.  Faktor utama penyebab kesulitan ekonomi di awal kemerdekaan adalah sebagai berikut. 

  1. Pada masa pasca kemerdekaan antara tahun 1945 sampai 1950, kondisi ekonomi Indonesia sangat buruk. Terjadi hiperinflasi atau kenaikan harga-harga barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi yakni beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.  Saat itu, pemerintah RI menyatakan terdapat tiga mata uang yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Mata uang De Javasche Bank (DJB), mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang diakui dan digunakan bersamaan.  Belum selesai di situ, pada tanggal 6 Maret 1946, panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya mata uang NICA di daerah yang ditempati Sekutu.  Munculnya uang NICA ini sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat merosot. Untuk mengatasi inflasi ini Indonesia melakukan upaya penanggulangan Inflasi dengan melakukan Pinjaman nasional yang merupakan salah satu kebijakan yang dicetuskan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dan dilaksanakan atas persetujuan BP-KNIP.  Program tersebut juga didukung dengan adanya Bank Tabungan Pos yang dibentuk pemerintah yang berguna untuk menyalurkan pinjaman. Selain itu upaya lainnya yang dilakukan oleh Indonesia adalah mengeluarkan uang kertas pertama, Uang kertas tersebut dinamakan Oeang Republik Indonesia (ORI) serta membentuk Bank Negara Indonesia.
  2. Akibatnya keadaan kas negara dan bea cukai berada dalam keadaan nihil, begitu pula dengan pajak, kas pemerintah kosong, pajak dan bea cukai lainnya juga mengalami kemerosotan.  Belum selesai dengan masalah inflasi, Belanda juga ikut menutup pintu perdagangan RI sehingga barang-barang dagangan pemerintah RI tidak dapat diekspor. Adapun upaya untuk penaggulanga blokade yang dilakukan Belanda terhadap pemerintah RI adalah dengan melakukan diplomasi beras ke India. Tindakan ini dilakukan atas inisiatif dari Perdana Menteri Sutan Syahrir, saat tahun 1946 Pemerintah Indonesia mendengar bahwa rakyat India dilanda masalah kelaparan.  Pada waktu yang sama, pemerintah Indonesia juga mengalami surplus beras sekitar 200.000-400.000 ton. Sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengirim bantuan beras sebanyak 500.000 ton untuk India.  Upaya selanjutnya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi blokade ekonomi Belanda adalah mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri.  Upaya tersebut dilakukan dengan BTC atau yang dikenal disebut Badan Pusat Jual Beli. Organisasi tersebut diketuai oleh Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Peran BTC di sini adalah untuk mengawasi seluruh kegiatan perdagangan ke luar atau masuk daerah Republik Indonesia.  Tugas BTC yang selanjutnya adalah melakukan kegiatan ekspor impor. 

Berdasarkan penjelasan di atas maka kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan adalah masihlah belum stabil dengan terjadinya inflasi dan blokade Belanda terhadap RI. 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

13

evania sabrina

Ini yang aku cari!

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!