Jelaskan bagaimana kebijakan habibie terkait referendum untuk Timor-Timor !

Pembahasan

Pada masa pemerintahan BJ Habibie terdapat persoalan yang sangat krusial dan berlarut-larut dihadapi Indonesia yaitu soal otonomi Provinsi Timor Timur. Timor Timur sudah lama menyuarakan referendum kepada Pemerintah Indonesia namun belum ada respon persetujuan rencana referendum tersebut. Barulah setelah lengsernya Soeharto, tuntutan referendum rakyat Timor Timur ini ditanggapi dengan baik oleh B.J. Habibie. Pada 27 Januari 1999 B.J. Habibie langsung mengajukan referendum ke Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan untuk segera mengadakan referendum Timor timur di bawah pengawasan UNAMET (United Nations Mission for East Timor) dan diikuti oleh penduduk Timor Timur. Kala itu, ada dua pilihan yang diajukan BJ Habibie dalam pelaksanaan referendum Timor timur, yaitu Menerima otonomi khusus untuk Timor Timur dalam salah satu provinsi di Indonesia atau memisahkan diri dari Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Puncaknya, Referendum Timor Timur ini dilaksanakan pada 30 Agustus 1999. Hasil referendum Timor timur tersebut diumumkan di New York dan Dili pada 4 September 1999 yang diikuti oleh penduduk Timor Timur. secara serentak hasil perolehan suara jajak pendapat dari masing-masing mereka ialah sebanyak 78,50% atau sekitar 344.580 menolak opsi otonomi khusus yang artinya mereka meimilih memisahkan diri dari Indonesia r dan hanya 21,50% atau sekitar 94. 338 yang menerima otonomi khusus untuk Timor Timur dalam salah satu provinsi di Indonesia. Setelah referendum tersebut dilaksanakan, Presiden B.J. Habibie langsung memutuskan untuk melepaskan Timor Timur dari Indonesia dan menjadi Negara Timor Leste. Dengan demikian, kebijakan B.J. Habibie terkait referendum Timor Timur ialah segera melaksanakan referendum Timor Timur.