Iklan

Iklan

Pertanyaan

Dilarang Melamun di Kelas

Cerpen Andri Wikono


    Pak Pandiko sebenarnya paham betul kalau murid-murid tak mengerti apa yang ia jelaskan. Terutama karena banyak istilah ilmiah yang sengaja ia ucapkan. Kediaman dan anggukan murid-muridnya adalah kamuflase ketidakpahaman. Namun, menurut Pak Pandiko, dunia memang sedang berada pada puncak peradaban, di mana cara berpikir manusia di dalamnya senantiasa ilmiah. "Ini harus dipertahankembangkan," pikir Pak Pandiko. Manusia harus objektif. Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas. Soal ketidakpahaman murid-muridnya, bagi Pak Pandiko, hanyalah sebuah proses yang diyakini akan berujung pada terciptanya manusia-manusia logos, manusia yang selalu berpikir dengan nalar, manusia yang berpikir objektif.


"Markiso?"

    Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua kalinya. Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.

"Apa yang kamu lihat di papan tulis itu?" tanya Pak Pandiko. 
Markiso membenarkan letak kacamatanya. Lalu menatap Pak Pandiko.
"Apa kamu punya masalah?" tanya Pak Pandiko sekali lagi. 
Markiso hanya diam dan menggeleng. 
"Lalu kenapa kamu melamun terus?" 

    Markiso termenung. Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih. Di permukaan air sungai itu sesekali melintas berbagai jenis capung. Di tepi sungai, ada batu. Dia atas batu lembab itu ada banyak kupu- kupu warna kuning. Di pinggir sungai, ada orang memancing. Itu bukanlah corat-coret tentang materi pelajaran belaka, tetapi lebih seperti sulur-sulur akar tanaman. Ia lihat kemudian, warna akarnya berubah agak putih kecokelatan. Sesekali di sela-sela akar itu ada ikan kecil seperti ikan gupi dan ikan-ikan berwama perak yang mirip acang-acang. Markiso sukar memberitahu itu semua pemandangan itu kepada Pak Pandiko. Ia takut jadi bahan olok-olok. Akan dianggap aneh.space 


https://lakonhidup.com/2018/09/30/dilarang melamun-di-kelas/4

Jawablah pertanyaan berikut sesuai tabel yang tersedia.

Jawablah pertanyaan berikut sesuai tabel yang tersedia.space 



 

Iklan

A. Rizky

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Cerita pendek atau cerpen adalah karya sastra fiksi yang menceritakan suatu peristiwa cenderung singkat dan padat serta memiliki kesan tertentu dan memungkinkan pembaca untuk menyelesaikan bacaannya dalam sekali duduk. Cerpen memiliki unsur intrinsik sebagai unsur pembangun cerita. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada di dalam cerita. Unsur instrinsik cerpen di antaranya adalah tokoh dan perwatakan. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , watak adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Ada berbagai cara untuk menampilkan karakter atau watak tokoh: Menyebutkan secara langsung. Gambaran fisik. Perilaku. Tata bahasa tokoh. Lingkungan kehidupan sekitar tokoh. Pemikiran tokoh. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita. Tokoh utama kutipan cerpen tersebut adalah Pak Pandiko dan Markiso. Hal ini dapat dilihat pada kalimat, “Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua kalinya.” Watak tokoh Pak Pandiko adalah berpikir objektif dan teguh pendirian. Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat: “Manusia harus objektif.” “Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas.” Watak Markiso adalah tidak fokus dan memiliki imajinasi hebat. Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat: "Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.” “Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih.” Dengan demikian, tokoh utama dan wataknya pada kutipan cerpen tersebut: Tokoh utama kutipan cerpen tersebut adalah Pak Pandiko dan Markiso. Hal ini dapat dilihat pada kalimat, “Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua kalinya.” Watak tokoh Pak Pandiko adalah berpikir objektif dan teguh pendirian. Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat: “Manusia harus objektif.” “Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas.” Watak Markiso adalah tidak fokus dan memiliki imajinasi hebat. Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat: "Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.” “Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih.”

Cerita pendek atau cerpen adalah karya sastra fiksi yang menceritakan suatu peristiwa cenderung singkat dan padat serta memiliki kesan tertentu dan memungkinkan pembaca untuk menyelesaikan bacaannya dalam sekali duduk.

Cerpen memiliki unsur intrinsik sebagai unsur pembangun cerita. Unsur intrinsik adalah unsur yang ada di dalam cerita. 

Unsur instrinsik cerpen di antaranya adalah tokoh dan perwatakan. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, watak adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat.

Ada berbagai cara untuk menampilkan karakter atau watak tokoh:

  1. Menyebutkan secara langsung.
  2. Gambaran fisik.
  3. Perilaku.
  4. Tata bahasa tokoh.
  5. Lingkungan kehidupan sekitar tokoh.
  6. Pemikiran tokoh.

Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita. 

Tokoh utama kutipan cerpen tersebut adalah Pak Pandiko dan Markiso. Hal ini dapat dilihat pada kalimat, “Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua kalinya.”

Watak tokoh Pak Pandiko adalah berpikir objektif dan teguh pendirian.
Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat:

  • “Manusia harus objektif.”
  • “Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas.”

Watak Markiso adalah tidak fokus dan memiliki imajinasi hebat.

Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat:

  • "Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.”
  • “Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih.”


Dengan demikian, tokoh utama dan wataknya pada kutipan cerpen tersebut:

  • Tokoh utama kutipan cerpen tersebut adalah Pak Pandiko dan Markiso. Hal ini dapat dilihat pada kalimat, “Pak Pandiko terpaksa kembali berhenti bicara soal materi. Ia melihat, Markiso tak memperhatikannya untuk kedua kalinya.”
  • Watak tokoh Pak Pandiko adalah berpikir objektif dan teguh pendirian.

Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat:
“Manusia harus objektif.”
“Begitulah landasan berpikir Pak Pandiko. Landasan ini pula yang ia pegang dalam menuangkan materi di kelas.”

  • Watak Markiso adalah tidak fokus dan memiliki imajinasi hebat.

Pada penggalan cerpen tersebut terdapat kalimat:

"Markiso gelagapan, membuat kacamatanya berubah letak. Ia sadar kalau tadi dirinya melamun lagi.”
“Tadi dirinya sempat membayangkan kalau di atas papan tulis, gambar burung garuda itu benar-benar hidup. Burung itu melintas-melintas di udara. Ia turun menukik mendekati muka sungai yang airnya jernih.”
space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kata yang menggambarkan ekspresi tokoh ditandai dengan nomor...

12

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia