Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi, digunakan rumus titik elektron (struktur Lewis). Struktur Lewis merupakan penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron. Struktur Lewis memuat lambang atom yang di sekelilingnya terdapat tanda titik, silang, atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang berikatan.
Sebelum menggambarkan struktur Lewis senyawa BF3, maka perlu diketahui elektron valensi dari unsur B dan F. Untuk menentukan elektron valensi, perlu dibuat konfigurasi elektronnya. Konfigurasi elektron dari atom B dan F adalah sebagai berikut.
5B9F==1s2 2s2 2p11s2 2s2 2p5
Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, diketahui bahwa elektron valensi atom B adalah 3 dan elektron valensi atom F adalah 7. Pada senyawa BF3, atom B berikatan dengan 3 buah atom F dan membentuk ikatan kovalen. Struktur Lewis dari senyawa BF3 adalah sebagai berikut.
Atom boron (B) memerlukan 5 buah elektron untuk memenuhi kaidah oktet, sedangkan setiap atom fluorin (F) memerlukan 1 buah elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Oleh karena itu, setiap atom F berikatan dengan 1 buah elektron dari atom B untuk membentuk senyawa BF3. Jika diamati, atom F telah mencapai kaidah oktet (8 elektron), tetapi atom B tidak memenuhi kaidah oktet, karena hanya memiliki 6 buah elektron. Elektron pada atom B masih kekurangan 2 elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti kaidah oktet atau mengalami penyimpangan dari kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa boron lainnya, seperti BH3 dan BCl3.
Jadi, struktur Lewis senyawa BF3 adalah sebagai berikut dan senyawa BF3 tidak memenuhi kaidah oktet.