Iklan
Pertanyaan
Bacalah kedua teks berikut dengan saksama!
Teks (a)
Festival Budaya Masyarakat Masohi
Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku sukses menggelar Festival Budaya Masyarakat Masohi 2017, Agustus 2017 lalu. Festival yang dihelat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Masohi ini melibatkan sanggar-sanggar dan komunitas budaya di Kabupaten Maluku Tengah.
Masyarakat pun sangat antusias mengikuti acara ini dan menyaksikan suguhan seni tari, seni musik, permainan tradisional dan kearifan lokal masyarakat setempat yang dikemas dengan apik dan kreatif tetapi tetap menampilkan ciri khas kelokalan yang telah diwariskan secara turun temurun, di antaranya tari Obor dan tari Bambu Gila yang ditampilkan oleh Sanggar Salawaku Masohi, tari Patasiwa-Patalima, tari Cakalele, dansa Tali, Pinamou dari Sanggar SMK Pamahanusa, dan atraksi seni lainnya.
Dengan tema "Melalui Festival Budaya, Kita Lestarikan Budaya Lokal Sebagai Aset Pembangunan Bangsa," acara dibuka secara resmi pihak Pemda Maluku Tengah. Diharapkan festival ini mampu menumbuhkan kesadaran sekaligus menghasilkan suatu pemahaman semua kalangan dari mulai Pemda, para pecinta seni budaya, stakeholder, dan generasi muda tentang pentingnya memanfaatkan seni budaya daerah ini untuk dijadikan sebagai ikon kebudayaan masyarakat Maluku Tengah.
Masohi sebagai ibukota Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki ciri khas kelokalan seni dan budaya yang merupakan aset pembangunan, khususnya pembangunan mentalitas bangsa yang dapat menjadi landasan pijak bagi pembentukan karakter dan jati diri bangsa. Festival ini merupakan apresiasi terhadap unsur perlindungan, pelestarian serta pemanfaatan potensi kesenian lokal.
Sejalan dengan hal tersebut, festival budaya ini juga bertujuan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi para pecinta seni budaya dan stakeholder yang ada di Maluku Tengah untuk menampilkan berbagai tari-tarian tradisional yang selama ini menjadi unsur budaya di Maluku Tengah.
Secara keseluruhan, melalui festival ini bisa menumbuhkan rasa cinta dan memiliki akan budaya lokal dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat menghasilkan karya melalui kreatifitas seni dan budaya. Bagi pihak pemerintah, festival yang digelar sekaligus merupakan motivasi bagi mereka untuk dapat memberikan perhatian khusus bagi kebudayaan lokal yang ada di Maluku Tengah sebagai aset pembangunan bangsa.
(Disadur dengan penambahan dari http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku)
Teks (b)
Review Film: Pengabdi Setan (2017)
Kali ini, saya akan me-review film Pengabdi Setan karya Joko Anwar. Film Indonesia yang dirilis tanggal 28 September 2017 ini banyak mendapatkan respons positif dari masyarakat Indonesia. Film ini berhasil menjaring 91.070 penonton pada hari Perdana penayangannya. Tak heran film yang merupakan remake dari Pengabdi Setan versi 1980 silam ini menyandang begitu banyak nominasi di Festival Film Indonesia 2017.
Di sini, saya akan membeberkan terlebih dahulu plot singkat filmnya, lantas memberikan opini pribadi saya. Selamat membaca!
Plot
Keluarga Rini (Tara Basro) jatuh miskin karena harus membayar biaya pengobatan sang ibu (Ayu Laksmi) yang sakit keras. Karena penyakitnya itu, sang ibu hanya bisa berbaring di tempat tidur. Maka, ia membunyikan lonceng setiap ingin membutuhkan seseorang untuk menyisir ramburnya, atau membantunya buang air. Namun sayangnya, tak lama kemudian sang ibu meninggal dunia.
Kematian sang ibu menjadi awal dari banyak kejadian menyeramkan di rumah keluarga Rini. Sosok ibu kembali lagi ke rumah mereka dengan cara-cara yang tak biasa. Rini, sang nenek dan ketiga adiknya (Endy Arfian, Nasar Annuz dan M. Adhiyat) harus menghadapi begitu banyak teror di rumah mereka tanpa mengerti apa yang diinginkan ibu sebenarnya. Keresahan semakin memuncak karena sang ayah (Bront Palarae) sedang pergi ke luar kota. Mereka terus mencari dan menerka, hingga akhimya mereka menyadari bahwa semua ini berkaitan dengan rahasia besar ibu yang selama ini tak mereka ketahui.
Opini
Film ini dibuka dengan adegan-adegan "pengenalan" yang banyak memberikan informasi kepada penonton mengenai kondisi keluarga, karakter personal para tokoh, serta sejumlah problematika yang mereka alami. Biar begitu, adegan-adegan tersebut tidak terkesan "menggurui". Suasana rumah khas vintage (antik) memberikan kesan haunting (menghantui) bahkan sejak menit-menit pertama.
Kisah berangsur-angur menggelap. Kejadian-kejadian tak wajar serta kematian demi kematian, perlahan menggiring penonton ke arah klimaks yang gripping dan penuh teror. Tak lupa, dilengkapi pelintiran yang apik dan mulus menjelang ending (akhir cerita).
Layaknya film horor pada umumnya, ada banyak jumpscare (kejutan) dalam film ini. Biar begitu, adegan-adegan jumpscare dalam Pengabdi Setan tidak monoton sehingga tidak terkesan "murah". Film ini bukan hanya membombardir penonton dengan adegan-adegan mengejutkan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada penonton untuk mencerna alur dengan baik. Pengabdi Setan memiliki plot yang cukup kuat, bisa dibilang jauh lebih kuat dibanding plot film-film horror internasional yang baru-baru ini muncul seperti "Annabelle: Creation" (2017) dan "It" (2017). Plotnya detail dan cukup "segar".
Meski ada banyak sosok-sosok meyeramkan dalam film ini, tetapi tampaknya sosok hantu ibulah yang paling mengena bagi penonton. "Penciptaan" tokoh ibu yang kini jadi perbincangan banyak orang, menurut saya sangat berhasil. Sosok Ayu Laksmi yang cantik jelita seketika tak dapat dikenali Lagi di sini. Bagaimana tidak? Gerak-gerik ibu sudah memberikan kesan sangat seram bahkan sejak beliau diceritakan masih hidup. Selain suara lonceng ibu, suara nyanyian sang ibu yang khas nan mencekam dan terus menerus diputar sepanjang film, juga menambah nuansa kelam pada film.
Perpaduan tone visual (citra penglihatan) yang gelap, irama-irama lembut tetapi menyeramkan, suara-suara yang memekakkan telinga, dan plot detail nan tak terduga semuanya berpadu secara sempurna.
Akhir kata, film ini bagus, worth the hype (layak ditonton), dan menurut saya memberikan standar baru bagi perfilman horor di Indonesia. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Kompasianer yang sedang mempertimbangkan untuk menonton.
(Diadaptasi dari www.kompasiana.com/livi/59d85a4aa948c0eea134ea2/resensi-pengabdi-setan-2017)
Diskusikan dengan teman sebangkumu, informasi apakah yang diberikan masing-masing teks?
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
06
:
23
:
19
Iklan
A. Acfreelance
Master Teacher
35
5.0 (3 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia