Iklan

Iklan

Pertanyaan

Diketahui beberapa reaksi redoks berikut. Zn ( s ) + H 2 ​ SO 4 ​ ( a q ) → ZnSO 4 ​ ( a q ) + H 2 ​ ( g ) 3 Cl 2 ​ ( g ) + 6 NaOH ( a q ) → 5 NaCl ( a q ) + NaClO 3 ​ ( g ) + 3 H 2 ​ O ( l ) 2 I − ( a q ) + SO 4 2 − ​ ( a q ) → H 2 ​ S ( g ) + I 2 ​ ( g ) Tentukan zat yang bertindak sebagaioksidator,reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada tiap-tiap reaksi!

Diketahui beberapa reaksi redoks berikut.

Tentukan zat yang bertindak sebagai oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada tiap-tiap reaksi!

Iklan

S. Hidayati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Dalam menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada sebuah reaksi, kita harus mengetahui bilangan oksidasi (biloks) pada setiap atom dan senyawa. Kuncinya adalah zat oksidator mengalami proses reduksi, sebaliknya zat reduktor mengalami proses oksidasi. Bilangan oksidasi masing-masing atom berbeda yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut. Unsur bebas seperti atom atau unsur berbentuk molekul seperti dan memiliki bilangan oksidasi 0 Ion monoatom seperti atau serta ion poliatom seperti memiliki bilangan oksidasi sesuai muatan ionnya Unsur golongan IA, IIA, dan IIIA memiliki bilangan oksidasi sesuai golongannya. Contohnya unsur memiliki bilangan oksidasi 2 karena merupakan golongan IIA Unsur golongan transisi (golongan B) memiliki bilangan oksidasilebih dari satu. Contohnya unsur memiliki bilangan oksidasi +3 dan +4 Unsur oksigen memiliki biloks -1 apabila berikatan dalam senyawa peroksida dan memiliki biloks -2 apabila berikatan dengan senyawa non peroksida Unsur hidrogen memiliki biloks -1 apabila berikatan dengan logam dan memiliki biloks +1 apabila berikatan dengan non logam Unsur yang membentuk senyawamemiliki bilangan oksidasi 0. Contohnya memiliki biloks 0 Selanjutnya kita akan menghitung bilangan oksidasi masing-masing senyawa. Perhatikan bahwa koefisien tidak digunakan dalam menentukan bilangan oksidasi. a) Zn ( s ) + H 2 ​ SO 4 ​ ( a q ) → ZnSO 4 ​ ( a q ) + H 2 ​ ( g ) Atom Zn: Zn merupakanunsur bebas sehinggabilangan oksidasinya =0, sedangkan pada , buat reaksi ionisasinya: ZnSO 4 ​ → Zn 2 + + SO 4 2 − ​ Bilangan oksidasi Zn pada Zn 2 + = +2.Berarti atom Zn mengalamikenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari 0 menjadi +2. Dengan demikian, Znmerupakan reduktor dan merupakan hasil oksidasi. Atom H: pada memiliki bilangan oksidasi = +1 dan pada H 2 ​ (unsur bebas) memiliki bilangan oksidasi = 0. Berarti atom H mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +1 menjadi 0. Dengan demikian, merupakan oksidator dan H 2 ​ merupakan hasil reduksi. Atom S: baik di ruas kanan dan kiri, berada pada keadaan sulfat sehingga bilangan oksidasi tidak mengalami perubahan. terdapat ion yang memiliki biloks -2 karena merupakan ion poliatom. Jadi, memiliki biloks -2. memiliki biloks 0. Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas. b) Atom Na: merupakan golongan IA sehingga bilangan oksidasi dalam senyawanya sebesar +1. Atom Na tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi. Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas. Atom H: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa hidrida dan unsur bebas. Atom Cl: pada Cl 2 ​ merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasi =0; pada NaCl, bilangan oksidasi = -1, dan pada NaClO 3 ​ merupakan senyawa oksihalogen, maka: ( 1 × bo Na ) + ( 1 × bo Cl ) + ( 3 × bo O ) ( 1 × + 1 ) + bo Cl + ( 3 × − 2 ) + 1 + bo Cl − 6 bo Cl − 5 bo Cl ​ = = = = = ​ 0 0 0 0 + 5 ​ Berarti, atom Cl mengalamikenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari 0 menjadi +5, serta mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari 0 menjadi -1. Dengan demikian, Cl 2 ​ merupakan reduktor dan oksidator, sertaNaCl merupakan hasil reduksi dan NaClO 3 ​ merupakanhasil oksidasi. c) 2 I − ( a q ) + SO 4 2 − ​ ( a q ) → H 2 ​ S ( g ) + I 2 ​ ( g ) Atom I; pada ion I − , bilangan oksidasi I sama dengan muatannya, yaitu -1 dan pada I 2 ​ merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasinya = 0.Berarti atom I mengalamikenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari -1 menjadi 0. Dengan demikian, I − merupakan reduktor dan I 2 ​ merupakan hasil oksidasi. Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas. Atom H: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa hidrida dan unsur bebas. Atom S: pada ion SO 4 2 − ​ , jumlah bilangan oksidasi =-2. Maka: ( 1 × bo S ) + ( 4 × bo O ) bo Sl + ( 4 × − 2 ) bo S − 8 bo S bo S ​ = = = = = ​ − 2 − 2 − 2 − 2 + 8 + 6 ​ Adapun pada H 2 ​ S , maka: ( 2 × bo H ) + ( 1 × bo S ) ( 2 × + 1 ) + bo S + 2 + bo S bo S ​ = = = = ​ 0 0 0 − 2 ​ Berarti atom S mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +6 menjadi -2. Dengan demikian, SO 4 2 − ​ merupakan oksidator dan H 2 ​ S merupakan hasil reduksi. Jadi: a)oksidator = , reduktor = , hasil oksidasi = ,dan hasil reduksi = b)reduktor dan oksidator = Cl 2 ​ , hasil oksidasi = NaClO 3 ​ , dan hasil reduksi =NaCl c)oksidator adalah SO 4 2 − ​ , reduktor = I − ,hasil oksidasi = I 2 ​ ,dan hasil reduksi = H 2 ​ S

Dalam menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi pada sebuah reaksi, kita harus mengetahui bilangan oksidasi (biloks) pada setiap atom dan senyawa. Kuncinya adalah zat oksidator mengalami proses reduksi, sebaliknya zat reduktor mengalami proses oksidasi. Bilangan oksidasi masing-masing atom berbeda yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.

  1. Unsur bebas seperti atom begin mathsize 14px style Na comma space N comma space Ca comma space Mg end style atau unsur berbentuk molekul seperti begin mathsize 14px style O subscript 2 end style dan begin mathsize 14px style N subscript 2 end style memiliki bilangan oksidasi 0
  2. Ion monoatom seperti begin mathsize 14px style Na to the power of plus sign comma space Mg to the power of 2 plus sign comma space Al to the power of 3 plus sign end style atau begin mathsize 14px style Fe to the power of 3 plus sign end style serta ion poliatom seperti begin mathsize 14px style P O subscript 4 to the power of 3 minus sign end exponent space end stylememiliki bilangan oksidasi sesuai muatan ionnya
  3. Unsur golongan IA, IIA, dan IIIA memiliki bilangan oksidasi sesuai golongannya. Contohnya unsur begin mathsize 14px style Be end style memiliki bilangan oksidasi 2 karena merupakan golongan IIA
  4. Unsur golongan transisi (golongan B) memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Contohnya  unsur begin mathsize 14px style Sn end style memiliki bilangan oksidasi +3 dan +4
  5. Unsur oksigen begin mathsize 14px style open parentheses O close parentheses end style memiliki biloks -1 apabila berikatan dalam senyawa peroksida dan memiliki biloks -2 apabila berikatan dengan senyawa non peroksida
  6. Unsur hidrogen begin mathsize 14px style open parentheses H close parentheses end style memiliki biloks -1 apabila berikatan dengan logam dan memiliki biloks +1 apabila berikatan dengan non logam
  7. Unsur yang membentuk senyawa memiliki bilangan oksidasi 0. Contohnya undefined memiliki biloks 0

Selanjutnya kita akan menghitung bilangan oksidasi masing-masing senyawa. Perhatikan bahwa koefisien tidak digunakan dalam menentukan bilangan oksidasi.


a)  

Atom Zn: Zn merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasinya = 0, sedangkan pada begin mathsize 14px style Zn S O subscript 4 end style, buat reaksi ionisasinya:

 

Bilangan oksidasi Zn pada  = +2. Berarti atom Zn mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari 0 menjadi +2. Dengan demikian, Zn merupakan reduktor dan begin mathsize 14px style Zn S O subscript 4 end style merupakan hasil oksidasi.

Atom H: pada begin mathsize 14px style H subscript 2 S O subscript 4 end style memiliki bilangan oksidasi = +1 dan pada  (unsur bebas) memiliki bilangan oksidasi = 0. Berarti atom H mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +1 menjadi 0. Dengan demikian, begin mathsize 14px style H subscript 2 S O subscript 4 end style merupakan oksidator dan  merupakan hasil reduksi.

Atom S: baik di ruas kanan dan kiri, berada pada keadaan sulfat sehingga bilangan oksidasi tidak mengalami perubahan. begin mathsize 14px style Zn S O subscript 4 end style terdapat ion undefined yang memiliki biloks -2 karena merupakan ion poliatom. Jadi, undefined memiliki biloks -2. begin mathsize 14px style H subscript 2 end style memiliki biloks 0.

Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas.


b) begin mathsize 14px style 3 Cl subscript 2 open parentheses italic g close parentheses and 6 Na O H left parenthesis italic a italic q right parenthesis yields 5 Na Cl left parenthesis italic a italic q right parenthesis plus Na Cl O subscript 3 open parentheses italic g close parentheses and 3 H subscript 2 O open parentheses italic l close parentheses end style 

Atom Na: merupakan golongan IA sehingga bilangan oksidasi dalam senyawanya sebesar +1. Atom Na tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi.

Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas.

Atom H: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa hidrida dan unsur bebas.

Atom Cl: pada  merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasi = 0; pada NaCl, bilangan oksidasi = -1, dan pada  merupakan senyawa oksihalogen, maka:

 

Berarti, atom Cl mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari 0 menjadi +5, serta mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari 0 menjadi -1. Dengan demikian,  merupakan reduktor dan oksidator, serta NaCl merupakan hasil reduksi dan  merupakan hasil oksidasi.


c)   

Atom I; pada ion , bilangan oksidasi I sama dengan muatannya, yaitu -1 dan pada  merupakan unsur bebas sehingga bilangan oksidasinya = 0. Berarti atom I mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dari -1 menjadi 0. Dengan demikian,  merupakan reduktor dan  merupakan hasil oksidasi.

Atom O: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa peroksida, superoksida dan unsur bebas.

Atom H: tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi karena tidak ada senyawa hidrida dan unsur bebas.

Atom S: pada ion , jumlah bilangan oksidasi = -2. Maka:

 

Adapun pada , maka:

 

Berarti atom S mengalami penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dari +6 menjadi -2. Dengan demikian,  merupakan oksidator dan  merupakan hasil reduksi.


Jadi:

a) oksidator = undefined, reduktor = undefined, hasil oksidasi = undefined, dan hasil reduksi = undefined

b) reduktor dan oksidator = , hasil oksidasi = , dan hasil reduksi = NaCl

c) oksidator adalah , reduktor = , hasil oksidasi = , dan hasil reduksi = 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Shifa Haya Nabila

Jawaban tidak sesuai Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tunjukkan dengan bilangan oksidasi, reaksi berikut termasuk redoks atau bukan! Bila redoks, sebutkan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksinya! 2 KI + Cl 2 ​ → I 2 ​ + 2 KCl

53

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia