Aspartam
Pemanis ini termasuk paling populer dan paling sering dipakai di industri. Derajat kemanisannya cukup tinggi, yaitu 60 – 220 kali gula pasir dan tidak menyisakan after taste pahit.
Sakarin
Pemanis generasi pertama ini secara sengaja disintesis pada tahun 1879 oleh Remsen dan Fahlberg. Kita mengenalnya dengan istilah ‘biang gula’. Derajat kemanisannya 300 - 400 kali gula pasir (sukrosa). Dibanding pemanis buatan lain, harganya pun paling murah. Sayangnya rasa manis sakarin juga disertai dengan after taste rasa pahit di lidah.
Kalium Asesulfam
Derajat kemanisannya sekitar 200 kali gula pasir. Kelebihannya, mempunyai sifat stabil pada pemanasan. Pemanis ini akan dikeluarkan melalui urine tanpa mengalami perubahan. Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, penggunaan asesulfam sebaiknya dibatasi dalam dosis yang kecil.
Siklamat
Pemanis ini memiliki derajat kemanisan 30 kali gula pasir. Pernah dikhawatirkan bisa menyebabkan kerusakan genetik karena dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa dalam dosis yang sangat tinggi siklamat dapat menyebabkan tumor kandung kemih , paru, hati, dan limpa pada hewan tikus percobaan. Kemudian, hasil penelitian Codex Alimentarius Commissions pada tahun 1984 menyimpulkan bahwa siklamat tidak terbukti menyebabkan mutagen dan kanker.
Dengan demikian, pemanis yang tingkat kemanisannya paling tinggi dibandingkan gula biasa adalah sakarin.
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.