Iklan
Pertanyaan
Dalam suatu kasus pembunuhan, seorang tim forensik senior dapat menebak waktu kematian hanya dari kondisi otot korban. Tim forensik tersebut mengatakan waktu kematian dapat diukur selama kematian tidak lebih lama dari waktu 24 jam, jika lebih dari itu dibutuhkan pengamatan dari aspek lain. Tim forensik menambahkan, 2 jam pertama kematian kondisi otot korban akan seperti otot normal, setelah 2 jam otot mayat akan mengalami pengerasan/ kekakuan secara berangsur-angsur hingga kekakuan paling tinggi akan dirasakan pada 12 jam pasca kematian, setelah kekakuan maksimal maka otot secara berangsur-angsur akan mengendur kembali hingga 12 jam berikutnya dalam kondisi normal. Menurut tim forensik, kondisi tersebut disebut rigor mortis atau kaku mayat. Berdasarkan keterangan yang diberikan tim forensik, hal apa yang mendukung kondisi tersebut dapat terjadi?
Kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian akibat hilangnya emosi yang hebat sesaat sebelum mati.
Kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas tubuh sebelum kematian, sehingga serabut otot memendek
Kekakuan otot akibat suhu tubuh menurun selama kematian, sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh dan pemadatan jaringan lemak pada lapisan subkutan sampai otot.
Kekakuan otot akibat pembusukan sel otot oleh bakteri, sehingga komponen aktin dan miosin mengalami perubahan struktur dan tidak dapat berpisah
Kekakuan otot akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh manusia. ATP digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan miosin pada otot sehingga otot dapat berelaksasi
8 dari 10 siswa nilainya naik
dengan paket belajar pilihan
Habis dalam
01
:
08
:
51
:
37
Iklan
R. Ulfi
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta
2
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia