Iklan

Iklan

Pertanyaan

Dalam dunia kecantikan, terdapat prosedur medis dengan menyuntikkan racun yang berasal dari Clostridium botulinum . Racun yang biasa disebut botox tersebut mampu menghambat kontraksi otot pada bagian wajah yang disuntikkan, sehingga dapat menghambat dan menghaluskan keriput. Jika ditelaah dalam segi fisiologi, hal yang mungkin terjadi pada mekanisme kontraksi sehingga terjadinya penghalangan kerja adalah ….

Dalam dunia kecantikan, terdapat prosedur medis dengan menyuntikkan racun yang berasal dari Clostridium botulinum. Racun yang biasa disebut botox tersebut mampu menghambat kontraksi otot pada bagian wajah yang disuntikkan, sehingga dapat menghambat dan menghaluskan keriput. Jika ditelaah dalam segi fisiologi, hal yang mungkin terjadi pada mekanisme kontraksi sehingga terjadinya penghalangan kerja adalah ….

  1. Botox akan memblok pelepasan asetilkolin sehingga kontraksi otot tidak terjadi

  2. Botox akan menghalangi pelepasan ATP dari aktomiosin sehingga kontraksi tidak terjadi

  3. Botox dapat merangsang keluarnya C a to the power of 2 plus end exponent dari retikulum sarkoplasma sehingga kontraksi tidak terjadi

  4. Botox dapat menghalangi lepasnya neurotransmitter dari membran sel otot sehingga kontraksi tidak terjadi

  5. Botox dapat menghalangi pelepasan kalsium dari troponin sehingga kontraksi otot tidak terjadi

Iklan

N. Shoimah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Racun botulinum atau botox adalah protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan spesies yang terkait. Racun ini menyebabkan terhambatnya atau berhentinya pelepasan neurotransmiter asetilkolin dari ujung akson pada sambungan neuromuskular, sehingga mengakibatkan kegagalan kontraksi pada otot karena impuls tidak dapat diterima oleh membran sel otot. Racun ini merupakan racun paling mematikan dengan median dosis letal, namun pada bidang medis racun tersebut juga dimanfaatkan untuk mempertahankan kekencangan pada kulit wajah. Dengan suntikan botox maka otot-otot di wajah yang awalnya kontraksi dan tertarik ke bawah membentuk kerutan, akan berelaksasi sehingga wajah akan kembali ke posisi semula menjadi lebih segar kembali. Dalam mekanisme kontraksi otot, ketika rangsangan mencapai ujung akson, vesikel-vesikel berisi neurotransmitter asetilkolin akan keluar menuju celah sinapsis. Asetilkolin yang berada di celah sinapsis, akan berikatan dengan reseptor asetilkolin yang ada di permukaan membran sel otot. Sehingga akan membuka ligand-gated channel dan memungkinkan ion masuk ke dalam membran sel otot. Ion masuk ke dalam membran sel otot dan menyebabkan terbentuk impuls listrik di membran sel otot dan diteruskan sampai tubulus T. Kemudian, impuls listrik pada tubulus T akan memicu retikulum sarkoplasma pada miofibril, sehingga melepaskan ion kalsium ( ). Ion kalsium berperan untuk membuka sisi aktif pada aktin dan kepala miosin akan menempel di sisi aktif dan membentuk jembatan aktomiosin. Terjadilah kontraksi. Dengan demikian jawaban yang menunjukan terlambatnya kontraksi yang benar adalah A.

Racun botulinum atau botox adalah protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan spesies yang terkait. Racun ini menyebabkan terhambatnya atau berhentinya pelepasan neurotransmiter asetilkolin dari ujung akson pada sambungan neuromuskular, sehingga mengakibatkan kegagalan kontraksi pada otot karena impuls tidak dapat diterima oleh membran sel otot. Racun ini merupakan racun paling mematikan dengan median dosis letal, namun pada bidang medis racun tersebut juga dimanfaatkan untuk mempertahankan kekencangan pada kulit wajah. Dengan suntikan botox maka otot-otot di wajah yang awalnya kontraksi dan tertarik ke bawah membentuk kerutan, akan berelaksasi sehingga wajah akan kembali ke posisi semula menjadi lebih segar kembali. Dalam mekanisme kontraksi otot, ketika rangsangan mencapai ujung akson, vesikel-vesikel berisi neurotransmitter asetilkolin akan keluar menuju celah sinapsis. Asetilkolin yang berada di celah sinapsis, akan berikatan dengan reseptor asetilkolin yang ada di permukaan membran sel otot. Sehingga akan membuka ligand-gated channel dan memungkinkan ion N a to the power of plus masuk ke dalam membran sel otot. Ion N a to the power of plus masuk ke dalam membran sel otot dan menyebabkan terbentuk impuls listrik di membran sel otot dan diteruskan sampai tubulus T. Kemudian, impuls listrik pada tubulus T akan memicu retikulum sarkoplasma pada miofibril, sehingga melepaskan ion kalsium (undefined). Ion kalsium berperan untuk membuka sisi aktif pada aktin dan kepala miosin akan menempel di sisi aktif dan membentuk jembatan aktomiosin. Terjadilah kontraksi. Dengan demikian jawaban yang menunjukan terlambatnya kontraksi yang benar adalah A.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Fleksi dan Ekstensi merupakan gerak ….

7

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia