Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, tidak dibukukan, atau bisa disebut cerita dari mulut ke mulut yang memiliki konvensi tersendiri. Hikayat merupakan cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Unsur-Unsur Kebahasaan Hikayat
a. Kata Arkais (Kuno)
Hikayat merupakan karya sastra klasik, artinya usia hikayat jauh lebih tua dibandingkan usia negara Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), tidak semua kata dalam hikayat dapat dijumpai dalam bahasa Indonesia sekarang. Kata-kata yang sudah jarang digunakan atau bahkan sudah asing tersebut disebut sebagai kata arkais.
b. Gaya Bahasa (Majas)
Penggunaan gaya bahasa (majas) dalam hikayat untuk membuat cerita lebih menarik jika dibandingkan menggunakan bahasa yang bermakna lugas. Ada beberapa gaya bahasa (majas) yang sering digunakan dalam hikayat, yaitu sebagai berikut.
- Antonomasia adalah penggunaan sebuah epiteta untuk menggantikan nama diri, gelar resmi, dan jabatan. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
- Metafora adalah analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat. Contoh : bunga bangsa, buaya darat, buah hati, dan sebagainya.
- Hiperbola merupakan gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan. Contoh: Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak.
- Perbandingan atau simile adalah gaya bahasa (majas) yang membandingkan dua hal menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Contoh: seperti, laksana, bak, dan bagaikan.
c. Konjungsi (Kata Penghubung)
Konjungsi yang digunakan dalam hikayat menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kejadian dalam menceritakan peristiwa atau alur. Contoh: pada, sebelum, lalu, ketika, dan selanjutnya.
Dilihat dari penjelasan mengenai ciri kebahasaan teks hikayat, dapat diketahui bahwa ciri kebahasaan dalam teks hikayat yaitu menggunakan bahasa Indonesia (melayu klasik) yang jarang kita temui pada kehidupan sehari-hari. Hal ini disebut sebagai bahasa arkais.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.