Pertanyaan

Cermatilah puisi berikut! KARANGAN BUNGA Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke Salemba Sore itu. Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi (Taufiq Ismail, Tirani, 1966) Makna “Pita hitam pada karangan bunga” pada puisi tersebut adalah ….

Cermatilah puisi berikut!

KARANGAN BUNGA

Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu.

Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi

(Taufiq Ismail, Tirani, 1966)

Makna “Pita hitam pada karangan bunga” pada puisi tersebut adalah ….

Kesedihan yang dalam
Pemberian adik kepada kakaknya
Suara tembakan yang nyaring
Aroma tanah pekuburan
Anak kecil yang berduka

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

N. Hayati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Pembahasan

Pita hitam dalam “Pita hitam pada karangan bunga” dimaknai sebagai lembang kedukaan atas wafatnya seseorang. Pita hitam mempunyai kesan kesuraman, kesedihan, dan keputusasaan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Pita hitam dalam “Pita hitam pada karangan bunga” dimaknai sebagai lembang kedukaan atas wafatnya seseorang. Pita hitam mempunyai kesan kesuraman, kesedihan, dan keputusasaan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5.0 (1 rating)

Pertanyaan serupa

Cermatilah puisi berikut! KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami T...

0.0

Jawaban terverifikasi

Cermatilah puisi berikut! Jalan Segara Di sinilah penembakan Kepengecutan Dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor pembayar pajak Negeri ini Ditembuska...

4.1

Jawaban terverifikasi

Cermatilah puisi berikut! KRAWANG-BEKASI Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami T...

0.0

Jawaban terverifikasi

Cermatilah puisi berikut! Jalan Segara Di sinilah penembakan Kepengecutan Dilakukan Ketika pawai bergerak Dalam panas matahari Dan pelor pembayar pajak Negeri ini Ditembuska...

4.1

Jawaban terverifikasi

Perhatikan Puisi berikut! Dalam Doaku Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirny...

3.0

Jawaban terverifikasi