Iklan
Pertanyaan
Cermati teks berikut!
Selalu ada rintihan, kesunyian yang jumud, dan musim yang buruk. Sebuah kampung selalu tak bisa memilih untuk memiliki cerita yang baru, cerita yang lain. Waktu seolah hanya berjalan berjingkat dari semak ke semak, merambat dari tepi ke tepian yang panjang, tak berkesudahan. Bahkan, waktu tampak lebih banyak berdiam di akar-akar kelapa. Seperti seorang renta yang menunggu, entah telah berapa lama. Berdiam untuk waktu yang tak dapat diduga ujungnya, adalah kematian. Jika banyak orang kota ini ingin kembali ke kampung, itu hanya sejenak. Mudik saat Lebaran, ziarah saat ada kematian, menjenguk keluarga dekat yang sakit, atau karena suatu urusan yang sangat penting. Sebuah romantisme yang terkadang bangkit hanya untuk berlari dari sebuah kejernihan atau formalitas terkadang merasa berdosa jika diingkari atau dijauhi.
Marhalim Zaini, Hikayat Kampung Mati,Yogyakarta,Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.
Kalimat kritik yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah ....
Cerita sulit dipahami karena menggunakan kosakata yang sulit dan mementingkan keindahan
Cerita tersebut merupakan cerita yang bertema protes sosial
Cerita ini kurang menarik karena jalan ceritanya tidak jelas
Penyajian masalah dalam cerita tidak ditampilkan secara jelas
Tokoh dalam cerita tidak digambarkan secara konkret
Iklan
H. Agustina
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang
1
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia