Ketiga senyawa tersebut adalah senyawa hidrkarbon yang membedakan adalah senyawa a adalah alkana yaitu ikatan rangkap dan senyawa b dan C adalah alkena atau senyawa dengan ikatan rangkap 2. Untuk menamankan senyawa alkana maka perlu menentukan rantai utama kemudian menentukan alkil yang terdapat dalam senyawa tersebut.
Pada senyawa A

Rantai karbon utamanya adalah 6 dan memiliki alkil metil pada atom karbon nomor 2 dan 4, kemudian terdapat alkil etil pada atom nomor 3 sehingga nama senyawa tersebut adalah 3-etil-2,4-dimetilheksana.
Pada senyawa B

Memiliki rantai utama 3 sehingga diberinama propena, diberikan akhiran -ena karena merupakan senyawa alkena. Penomoran dimulai terdekat dengan ikatang rangkap sehingga alkil metil terdapat pada atom nomor 2 sehingga nama senyawa tersebut adalah 2-metil-1-propena.
Senyawa C

Memiliki rantai utama 4 atom karbon. Ikatan rangkap harus berada pada rantai utama sehingga rantai utamnya adala butena diberikan akhiran -ena karena merupakan senyawa alkena, kemudian terdapat alkil metil pada atom karbon nomor 2 sehingga nama senyawa tersebut adalah 2-etil-2-butena.
Oleh karena itu, senyawa a memiliki nama 3-etil-2,4-dimetilheksana, senyawa b memiliki nama 2-metil-1-propena dan senyawa C memiliki nama 2-etil-2-butena.